Juara Harapan I: Bulan dan Bintang dalam Motif Kawung dan Banji

Karya ini merupakan Pemenang Harapan I Lomba Kaligrafi Batik Nasional garapan Rian Yogo Wibowo. Ia kelahiran Blitar 24 tahun lalu. Konsep yang ia usung berinti pada kata “obat dan rahmat” yang tercantum pada Surah Al-Isra/17: 82. Sehingga Al-Qur’an diinterpretasikan  sebagai media yang mampu menyembuhkan dan menentramkan.

Dari kedua kata tersebut kemudian dipersonifkasikan dengan bulan yang mengacu pada ilmu astabrata, sehingga dimunculkan visualisasi bulan dan bumi yang berada dalam langit yang gelap. Dengan adanya dua objek utama tersebut yang memiliki bentuk bidang lingkaran maka susunan tarkib kaligrafi juga mengikuti struktur bidang tersebut.

Khat yang dipakai adalah khat Tsuluts dan khat Kufi karena gaya ini fleksibel dengan bidang yang melengkung. Khat Tsuluts yang banyak memiliki lengkungan di setiap pergerakan tulisannya dipakai pada posisi bulan sebagai point of interest. Sedangkan khat Kufi yang memiliki karakter yang tegas namun fleksibel dipakai pada posisi bumi.

Adapun motif batik yang digunakan terdapat empat motif batik tradisional yang terdiri dari motif parang, kawung, banji, dan truntum. Sementara motif yang lainnya adalah motif kreasi yang bertema flora dan awan.

Sementara itu ide tata warna dalam karya ini memunculkan dua warna background yaitu warna putih dan kuning untuk memberikan efek batas dan menghindari warna putih yang memang tidak diinginkan pada area tertentu.

Makna Filosofis Karya

Penyimbolan antara bulan dan bumi juga diperkuat dengan motif batik yang digunakan. Pada bagian bumi terdapat motif batik parang dan kawung. Dua motif ini adalah penggambaran bumi yang memiliki area daratan yang disimbolkan dengan motif kawung dan area lautan yang disimbolkan dengan motif parang. Motif kawung tersebut berwarna kuning dan hijau, dalam tata warna batik warna hijau adalah perlambangan pusat bumi yang bersifat kama atau baik budi. Sementara warna kuning adalah perlambangan angin yang bersifat supiyah atau baik hati. Pada motif ini warna yang digunakan adalah warna biru dan hitam. Diantara dua motif ini terdapat garis pembatas berwarna merah yang melambangkan api bersifat amarah. Sedangkan outline berwarna putih yang melambangkan air bersifat mutmainah atau jujur.

Terdapat empat warna yang diambil dari komologi Jawa yaitu kiblat papat lima pancer yang terdiri dari warna hitam, merah, kuning, dan putih. Penggunaan empat warna pada bagian bumi adalah mempertegas konsep “pancapat” sebagai bentuk kehidupan manusia. Dalam visualisasi pada karya batik ini warna merah dan hitam digambarkan secara minim sebagai sebuah simbol usaha pembersihan hati.

Adapun pada gambar bulan berbentuk sabit terdapat motif truntum. Nama motif truntum diambil dari bahasa Jawa yaitu “taruntum” yang berarti tumbuh kembali. Dengan demikian bulan digambarkan dengan sifat yang penuh kasih sayang, memberikan ketenteraman bagi yang melihatnya dan menjadi penerang. Motif bunga merupakan gambaran keharuman yang dapat membahagiakan hati dan keelokan sebagai sebuah bentuk rahmat. Gambar bulan sendiri sengaja dibuat bulan sabit karena terinspirasi dari sebuah lauhah khatiyah berupa hilyah syarif.

Sementara itu untuk penggambaran langit tidak hanya dibiarkan kosong, terdapat motif banji dan awan. Motif swastika adalah perlambangan dari peredaran bintang-bintang utamanya matahari. Penggambaran ini adalah sebuah sudut pandang betapapun terpuruk dan hinanya seseorang, Allah SWT tidak pernah meninggalkan makhluknya.

Melalui karya ini penulis juga ingin mengajak untuk meraba diri tentang bagaimana hubungan kita dengan Al-Qur’an. Apakah sebagai pencari jalan yang benar atau sebagai pencari pembenaran atas tindakan-tindakan yang kita lakukan. Sebagaimana mulai dari perdebatan hingga aksi oknum yang tidak berkesudahan yang justru bukan membawa obat hati maupun rahmat, malah menuju pada kerusakan.[] AHS

 

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved