Mushaf Al-Qur’an dan naskah-naskah lainnya, baik bersifat keagamaan maupun sastra, di Maluku tersebar di banyak tempat. Dari penelusuran naskah yang telah dilakukan, terhimpun 15 mushaf, terdiri atas 13 manuskrip (tulis tangan) dan dua mushaf cetakan awal. Tulisan singkat ini mendeskripsikan ke-15 mushaf, diharapkan dapat memberi gambaran awal mengenai keberadaan mushaf Al-Qur’an di Maluku pada masa lampau. Karena iklim yang lembab, dan perawatan yang kurang memadai, pada umumnya kondisi mushaf-mushaf kuno tersebut saat ini sangat memprihatinkan.
Mushaf 1.Mushaf ini milik seseorang di Kaitetu, Leihitu, Maluku Tengah. Ukuran mushaf 27 x 20 cm, tebal 5,5 cm. Kondisi mushaf masih cukup baik, meskipun tanpa sampul. Halaman depan masih lengkap, namun bagian akhir mushaf ada yang telah hilang. Kaligrafi mushaf ditulis konsisten, dari awal hingga akhir mushaf, oleh satu orang penulis yang cukup terlatih. Kertas Eropa, agak tebal, dengan cap tandingan berhuruf “C & I HONIG”. Menurut Dr Russell Jones, ahli kertas Eropa dari London, jenis kertas ini berasal dari pertengahan abad ke-19.
Mushaf 2. Mushaf ini terdapat di Kaitetu, Leihitu, Maluku Tengah. Ukuran mushaf 30 x 21 cm, tebal 7 cm. Kondisi mushaf tidak lengkap, rusak, banyak halaman lepas, dan tanpa jilidan. Kertas Eropa, namun cap kertas kurang jelas. Halaman tengah beriluminasi motif floral dengan tinta kecoklatan, tanpa warna. Iluminasi awal dan akhir mushaf tidak ditemukan lagi, karena halaman awal dan akhir mushaf telah hilang.
Mushaf 3. Mushaf ini dari Kaitetu, Leihitu, Maluku Tengah. Kondisi mushaf sangat rusak, tidak lengkap, dan kebanyakan halaman telah terlepas dari jilidan. Kertas Eropa, tanpa cap kertas.
Mushaf 4. Mushaf ini dari Kaitetu, Leihitu, Maluku Tengah. Ukuran mushaf 33 x 19,5 cm, tebal 5,5 cm. Kertas Eropa, namun cap kertas tidak dapat ditera secara jelas, sementara cap tandingan berhuruf “LVG”. Kondisi mushaf rusak, dan jilidan lepas-lepas. Halaman mushaf tidak tertib, dan tidak lengkap lagi.
Mushaf 5. Mushaf ini milik sebuah keluarga di Hila, Maluku Tengah. Ukuran 23 x 19 cm., tebal 4 cm. Kondisi mushaf tidak lengkap, telah rusak, dan tidak bersampul. Kertas dluwang (kulit kayu).
Mushaf 6. Mushaf ini milik sebuah keluarga di Hila, Maluku Tengah. Ukuran agak kecil, 20 x 17 cm. Kondisi mushaf telah rusak, dan sebagian besar kertas termakan tinta. Mushaf tidak lengkap, tidak bersampul, dan kuras terlepas-lepas. Kertas Eropa, cap kertas Concordia. Lain daripada yang lain, mushaf ini ditulis per juz. Permulaan juz dimulai pada halaman baru dengan hiasan garis-garis segitiga. Semua kata “Allah” secara khusus digores dengan tinta merah.
Mushaf 7. Mushaf ini berasal dari Hitu, Maluku Tengah. Ukuran 27,5 x 19 cm., tebal 5 cm. Mushaf ini paling baik kondisinya, dan terawat. Kertas Eropa, dengan sampul kulit yang masih utuh. Mushaf ini tidak beriluminasi. Halaman awal dan akhir mushaf yang biasanya beriluminasi dibiarkan kosong, seakan-akan mushaf ini belum selesai dikerjakan. Kaligrafi cukup sederhana, namun ditulis secara konsisten oleh satu orang. Kepala surah dan tanda juz ditulis dengan tinta merah. Pemiliknya menjaga dengan sangat hati-hati warisan keluarganya ini. Mushaf selalu dibungkus dengan kain putih, dan selalu dibawanya ke mana pun ia pergi di luar Ambon.