Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (biasanya kita sebut “Lajnah” atau “LPMA”) ditetapkan menjadi satuan kerja di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama pada tahun 2007. Salah satu upaya untuk memperkenalkan Lajnah – dan semua produk unggulan yang dihasilkannya – adalah melalui jaringan internet. Website Lajnah http://lajnah.kemenag.go.id online sejak bulan Maret 2011, dan menjadi salah satu wadah publikasi dan sosialisasi produk-produk Lajnah yang efektif.
Sejak awal peluncuran website hingga akhir tahun 2011 tercatat 2.892 orang telah mengunjungi website, dengan rincian 263 kunjungan melalui penelusuran (search engine seperti google, yahoo dan bing), 1.124 kunjungan melalui rujukan (website lain yang merujuk ke website Lajnah seperti Badan Litbang dan Diklat, media sosial, email dll), dan 1.442 kunjungan langsung. Berikut grafik lalu lintas pengunjung tahun 2011:
Dari grafik di atas terlihat kunjungan langsung masih sangat besar, yaitu mencapai 50,97% berbanding 9,30% kunjungan melalui penelusuran (search engine). Dengan kondisi seperti ini bisa dikatakan Lajnah belum begitu dikenal, karena hanya pengunjung yang tahu persis alamat website Lajnah yang dominan berkunjung. Sedangkan yang menemukan website melalui mesin pencari di bawah 10%.
Pada awal tahun 2012 ini, jumlah pengunjung website Lajnah pada triwulan pertama meningkat cukup pesat. Hingga akhir Maret 2012 tercatat 2.666 orang telah berkunjung, dengan rincian 1.700 kunjungan melalui penelusuran (mesin pencari, search engine), 359 kunjungan melalui rujukan, dan 607 kunjungan langsung.
Dari data di atas, kunjungan melalui mesin pencari sangat dominan dengan 63,77% dibandingkan kunjungan langsung sebesar 22,77%. Dengan data ini bisa dikatakan bahwa website Lajnah sudah mulai dikenal karena mayoritas pengunjung mengetahui Lajnah dari mesin pencari. Di bawah ini tersaji grafik lalu lintas pengunjung per Maret 2012:
Demografi Pengunjung
Pengunjung web Lajnah yang berasal dari Indonesia secara umum meliputi pulau-pulau besar kecuali Irian. Berikut secara singkat jumlah pengunjung dimulai dari urutan terbanyak, yaitu DKI Jakarta (846), Jawa Timur (475), Jawa Barat (258), Sulawesi Selatan (196), Jawa Tengah (172), DI Yogyakarta (108), Sumatera Utara (69), Riau (31), Kalimantan Timur (30), Lampung (22), Bali (11), NTB (10), Sumatera Selatan (9), Sulawesi Utara (2), Jambi (1), tidak terdefinisi (60). Sedangkan pengunjung internasional antara lain Malaysia (63), Saudi Arabia (7), Singapura (6), Australia (5), Brunei (5), Jerman (4), Mesir (4), Amerika Serikat (4), tidak terdefinisi (247).
Data di atas adalah kunjungan triwulan pertama tahun 2012. Memang, data tersebut tidak secara akurat menampilkan asal daerah, karena data tersebut diperoleh berdasarkan IP address pengunjung. Meskipun demikian, data di atas bisa memberikan gambaran sebaran informasi yang bisa dijangkau melalui jaringan internet.
Catatan: Analisis dilakukan menggunakan perangkat Google Analytics