Manuskrip Al-Qur’an Kuno lazimnya disalin secara utuh 30 juz dalam satu jilid. Berbeda dengan mushaf kuno pada umumnya, manuskrip Al-Qur’an yang berada di Masjid Jim, Kampung Makasar, Ternate, Maluku Utara, ini disalin dan disusun per juz. Masing-masing juz disalin terpisah dan diberi cover dan jilidan. Menurut pengurus Masjid Jim Kampung Makasar, mushaf ini berasal dari nenek moyang H. Mahmud, dan saat ini dimiliki oleh H. Mahmud bin H. Kasim Bopeng. Masing-masing juz diberi cover dengan ukuran 20 x 16 cm, tebal 1 cm, dengan ukuran bidang teks 15 x 13 cm. Namun sayang, mushaf ini sekarang hanya tersisa 21 juz, yakni juz 1, 2, 7, 8, 11, 13, 14, 15 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, selebihnya tidak diketahui lagi keberadaannya.
Masing-masing halaman mushaf ini terdiri dari 9 baris. Rasm yang digunakan adalah imlai, kecuali beberapa kata tertentu. Qiraat yang diikuti adalah bacaan Imam ‘Āṣim riwayat Ḥafṣ. Adapun alas tulisnya adalah kertas Eropa. Tidak ada kolofon di dalamnya, sehingga tidak bisa diperkirakan usia mushaf ini. Mushaf ini memiliki kelengkapan tanda baca, tajwid seperti mad wajib dan jaiz, tanda rubu’, dan ‘ain. Tinta yang digunakan hitam dan merah; hitam untuk tulisan ayat, sedang merah untuk tanda waqaf dan penandaan tajwid, namun penggunaannya tidak merata pada seluruh halaman, hanya sebagian saja.
Keberadaan mushaf ini mengasumsikan adanya tradisi pembacaan mushaf Al-Qur’an per juz pada masyarakat Islam setempat, atau adanya tradisi khataman Al-Qur’an bersama yang biasa dilakukan di pesantren-pesantren. (Mus)