Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal tahun ini ikut memeriahkan Muktamar ke-33 Nadlatul Ulama di Jombang dalam bentuk pameran Al-Qur’an. Mengikuti Jadwal Muktamar, pameran kali ini berlangsung pada 1-5 Agustus 2015, bertempat di samping Masjid Ulul Albab Pesantren Putri Tebuireng. Pameran kali ini mengusung tema “Ragam Mushaf Kuno Nusantara”.
Mushaf kuno yang ada di Indonesia beraneka ragam. Beraneka ragam dalam bahan kertas, tinta, komposisi warna, ragam hias, ukuran, sampul, dan lain-lain. Dari seri penyalinnya juga beragam. Al-Qur’an kuno salinan pesantren memiliki ciri khas tersendiri dibanding Al-Qur’an kuno salinan kraton.
Pameran ini merupakan hasil kajian atas dokumentasi Al-Qur’an kuno di Indonesia yang dilakukan oleh para peneliti Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMA). Penelitian tersebut dilakukan selama 4 tahun dari tahun 2011-2014. Ada sekitar 396 mushaf al-Qur’an kuno yang berhasil didokumentasi. Jumlah tersebut kemudian disortir berdasarkan hiasan Al-Qur’an, sehingga pameran kali ini lebih mengarah kepada Al-Qur’an kuno yang termasuk indah.
Beberapa Al-Qur’an yang dipamerkan antara lain Al-Qur’an kuno Aceh, Jambi, Palembang, Jawa Barat, Sulawesi, Kalimantan Timur, dan lain-lain. Dipamerkan juga mushaf cetakan modern yang hiasannya terinspirasi Al-Qur’an kuno, yaitu Mushaf Karaton Yogyakarta, Mushaf Sundawi, dan Mushaf Banten. Selain itu, pengunjung bisa melihat produk LPMA, yaitu Tafsir Tematik dan Tafsir Ilmi. Keduanya menjadi rujukan bagi model penafsiran Al-Qur’an di Indonesia.
Materi singkat kajian Al-Qur’an kuno yang dipamerkan dapat dibaca pada buku ‘Ragam Mushaf Al-Qur’an Kuno Nusantara’. Buku ini khusus didedikasikan untuk pengunjung pameran Muktamar ke-33 NU. [AH]