Bulan April ini pengunjung Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal dari kalangan siswa sekolah masih banyak berdatangan dalam rangka study tour atau walking class. Tamu rombongan itu masih didominasi oleh siswa setingkat TK/TPA hingga SMA dan mahasiswa dari berbagai universitas, bahkan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dari beberapa daerah. Secara kuantitatif, jumlah pengunjung kategori anak-anak dan dewasa sedikit lebih rendah dibanding bulan Maret. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh adanya pelaksanaan Ujian Nasional yang cukup menyita perhatian dari para pengajar yang biasanya mendampingi study tour peserta didiknya.
Berdasarkan data pengunjung bulan April, diperoleh total jumlah pengunjung 10.624. Jumlah ini sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu 13.148. Jumlah tersebut meliputi pengunjung perorangan kategori dewasa dan anak masing-masing 748 dan 241, serta pengunjung rombongan kategori dewasa dan anak masing-masing 4.948 dan 4.687. Jika ditotal berdasarkan kategori usia, maka akan diperoleh jumlah pengunjung dewasa 5.696 (53,6 %) dan anak-anak 4.928 (46,4 %). Pengunjung rombongan masih mendominasi, yaitu 90,6 % dari total pengunjung, sedangkan 9,3 % sisanya adalah pengunjung perorangan.
Bulan ini, pengunjung rombongan berjumlah lebih dari 60 rombongan sekolah atau lembaga dari dalam dan luar negeri, antara lain: SMP Terbuka Madang, Bogor (520 peserta); Majelis Ta’lim Al-Qur’an Lampung (350); SDN Kebon Bawang 07 Pagi Jakarta (324); MTs Sa’adatuddarain, Jakarta SSelatan (260); SMPN 37 Semarang (244); SDIT Al-Husna Sukabumi (229); SDN Ratujaya 4, Depok (218); MTsN Pagedangan, Tangerang (210); MAN Gombong Kebumen, Jawa Tengah (200); MTs Assa’diyah Cianjur (186); SMPN Kalibagor, Banyumas (181); UIN Sunan Gunung Djati, Bandung (172); SMAN 6 Depok (168); MTsN Gajah, Demak (160); Yayasan Al-Khansa BSD, Tangerang (150); SMPT Darussalam Depok (150); TKIT Al-Muchtar, Bekasi (149); SMP Darul Maarif, Jakarta Utara (140); MI Plus Al-Mughni, Bogor (137); SD Islam Al-Azhar Jakarta Selatan (137); TPA As-Salam Ciledug (137); SDIT Daraajatul Ulum, Depok (136); TKIT Ar-Rahman III Bekasi (130); SDI As-Salam Jakarta Barat (118); SDIT Al-Quds Bogor (111); MTs 4 Kaligading, Semarang (100); MTs Nurulhuda Garut (95); MGMP PAI Kabupaten Tuban (86); TPA Nuruh Hikmah Bekasi (75); TPA Al-Muhajirin, Banten (70); BMT dari Karanglewas, Purwokerto (54); PAUD Al-Kautsar Bekasi (50); TP PKK Kota Serang (50); SMAN Margaasih Bandung (26); Rumah Matahari, Jakarta Pusat (23); Islamic Information Centre Kuching, Serawak, Malaysia (15); TPA Al-Muanah Karawang (11).
Sementara itu, kunjungan perorangan juga memperlihatkan minat dari berbagai lembaga, di antaranya, Dr. Mohammed A. Al-Aqeel dari Saudi Arabia, yang saat berkunjung menyatakan siap menjadi pembicara tamu pada berbagai seminar, simposium atau konferensi di perguruan-perguruan tinggi Islam di Indonesia, terkait ilmu Al-Qur’an maupun topik umum. Selain Saudi Arabia, ada juga tamu dari Afrika Selatan (Muhammad Saeed bersama istri), pemimpin spiritual tarekat Saman di Cape Town, Afrika Selatan. Sementara pengunjung lokal berasal dari Pelajar Islam Indonesia (PII) Medan; PSPI Ciputat, Tangerang; LPKS BKPRMI Cibubur; Muslimat NU Jakarta Timur; Al-Islam Islamic Centre, Bekasi; PT Penerbit Erlangga; Majalah Cahaya Sufi, Bekasi; Panti Sosial Bina Insan, Jakarta; Majelis Al-Mukhlis, Karawang; Yayasan Al-Fadhilah, Bekasi; serta Yayasan Khazanah Kebajikan, Tangerang.
Pengunjung perorangan dari kalangan mahasiswa pun cukup beragam, mulai dari mahasiswa Unlam, Kalimantan; UPI Bandung; UNPAD Bandung; UIN Jakarta; Binus University, Jakarta; IISIP Jakarta; Universitas Negeri Jakarta; Universitas Borobudur Jakarta; dan BSI Jakarta Pusat. Sedangkan dari kalangan profesional terdapat karyawan Kemenhub; karyawan Kemenag Loteng, NTB; karyawan Bank Muamalat Jakarta Selatan; karyawan PT Vip’s Jakarta; beberapa wisatawan lokal dari Kendari, Palembang, Cirebon, dan Blitar; serta wisatawan asing dari Johannesburg dan Cape Town (Afrika Selatan).
Sebelum mengakhiri kunjungan, sebagian pengunjung menyempatkan diri mengisi buku pesan dan kesan yang tersedia. Beberapa di antaranya menyatakan terharu melihat mushaf Al-Qur’an, kaligrafi serta koleksi lainnya yang menjadi bukti kejayaan Islam masa lampau. Mereka berharap agar koleksi-koleksi bagus yang merupakan kekayaan milik umat Islam tersebut, dapat dijaga dengan baik dan amanah. Satu hal yang menjadi catatan dari pengunjung adalah tentang kurangnya latar belakang sejarah (secara detail) dari setiap mushaf maupun karya yang ada.[]