Bekasi (1/2/2021) – Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI mengawali kegiatan Sidang Reguler Pentashihan tahun anggaran 2021 pada hari Senin, 1 Februari 2021 di HARRIS Hotel & Conventions Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan berkala yang diselenggarakan LPMQ bersama para Ulama dan pakar Al-Qur’an ini berlangsung selama tiga hari untuk membahas lima belas naskah master mushaf Al-Qur’an dari penerbit sebelum dicetak dan disebar kepada masyarakat.

Mengawali laporannya, Kepala Bidang Pentashihan LPMQ, H. Deni Hudaeny Ahmad Arifin, MA. menjelaskan bahwa Sidang Reguler ini dihadiri 45 orang yang terdiri dari tim pakar, narasumber dan tim pentashih LPMQ, dan membahas 15 naskah dari 12 penerbit. “5 mushaf Al-Qur’an 30 juz, 5 mushaf terjemah, dan 5 mushaf dengan bermacam konten lainnya akan dibahas dalam sidang reguler ini,” terang Kabid Pentashihan.

Dari 15 naskah yang dibahas, tambah Deni, 7 naskah di antaranya adalah pengajuan baru, 6 naskah perbaikan dan 2 naskah pemeriksaan dumi. Dari sisi jenis naskah, naskah mushaf pojok ada 14, dan hanya satu naskah yang tidak pojok. Sedangkan dari sisi baris, naskah dengan 15 baris ada 14 dan 1 naskah dengan 18 baris.

“Terkait jenis khat, mushaf dengan gaya tulisan Usman Toha mendominasi, yaitu 12 naskah. Sedangkan lainnya masing-masing adalah naskah dengan jenis khat Attin, Bombai, dan MSI Lama,” tambah Deni.

Mengenai rencana oplah cetak 15 naskah tersebut, Deni menyampaikan bahwa 12 penerbit tersebut merencanakan mencetak mushaf hingga 1.200.000 eksemplar. “Sedangkan penerimaan PNBP layanan pentashihan mushaf Al-Qur’an pada bulan Januari 2021 adalah sebanyak Rp. 29.500.000,-,” pungkas Deni. (MZA)