Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Kemenag menggelar sidang Penyusunan Mushaf Al-Qur'an Braille dan Terjemahannya ke-IV, 24 - 26 Agustus 2022, di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk Jakarta.

Dalam kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala LPMQ melalui zoom dan dihadiri berbagai perwakilan komunitas Disabilitas Netra tersebut banyak dibahas tentang beberapa klausul penyempurnaan dalam mushaf Braille. Utamanya terkait upaya mendekatkan mushaf Al-Qur'an Braille dengan ilmu Rasm Usmani selama masih memungkinkan.

Dalam sambutannya, Kepala LPMQ, Dr. Muchlis M. Hanafi, MA. didampingi Koordinator Pentashihan, Deni Hudaeny menyatakan, "Pada prinsipnya LPMQ hanyalah fasilitator. Silahkan para pengguna mushaf Al-Qur'an Braille menyepakati, mana yang terbaik dan yang memudahkan bagi para disabilitas Netra."

Selanjutnya, Muchlis menegaskan, "Jika upaya penyatuan perbedaan tersebut tetap tidak bisa diputuskan. Maka, selaku perwakilan pemerintah LPMQ bisa mengambil keputusan untuk menjadi pemutus, sembari mengutip kaidah, Hukmul hakim ilzamun wayurfa'ul-khilaf," tuturnya.

Doktor Tafsir alumni Universitas Al-Azhar Cairo ini mengingatkan, bahwa kita harus terbuka dengan perubahan, termasuk dalam penulisan Al-Qur'an, karena semua produk di dunia ini, selama itu hasil karya manusia akan meniscayakan perubahan dan penyempurnaan. Demikian disampaikan Kepala LPMQ. [znl]