LPMQ Siap Terbitkan Buku Tafsir Ayat Kauniyah untuk Siswa Aliyah

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Muhajirin (STAI) telah merampungkan kajian dan penyusunan buku tafsir ayat kauniyah untuk siswa Aliyah dan sederajat. Kajian dan penyususnan buku dimulai pada tahun 2021 dan di bulan Agustus tahun 2022 draf buku tafsir dengan tema Biologi itu telah memasuki tahap review akhir. Selanjutnya, sebelum memasuki tahap layout dan naik cetak, semua masukan-masukan untuk penyempurnaan draf buku yang diperoleh dalam review akhir akan diinput oleh tim sekretariat.

Ðalam sambutannya, Abdul Aziz Sidqi, MA, selaku Koordinator Bidang Pengkajian Al-Qur’an memberi arahan kepada seluruh peserta kegiatan Fullday Penerbitan Hasil Kajian Al-Qur’an untuk sungguh-sungguh membaca dan menelaah draf buku yang akan diterbitkan tahun 2022 ini agar tidak terjadi kesalahan.

“Sebelum buku ini kita terbitan tahun ini, dalam proses pembacaan akhir draf buku,  saya berharap teman-teman lebih hati-hati dan teliti. Kita berusaha ekstra hati-hati agar tidak ada kesalahan apapun terlebih terkait teks ayat dan terjemahan. Teks Al-Qur’an harus menggunakan font LPMQ Isep Misbah, terjemahan Al-Qur’an harus versi terbaru, teks dan terjemahan Al-Qur’an ataupun hadis harus sesuai,” ujar Aziz kepada peserta kegiatan pada Hari Jumat, (19/08) di Jakarta Timur.

Aziz berharap, setelah buku Tafsir Ayat Kauniyah dengan tema Biologi terbit, di tahun-tahun mendatang LPMQ akan melanjutkan kajian dan penyusunan buku Tafsir Ayat Kauniyah lainnya dengan tema yang berbeda.

“Semoga buku tafsir ayat Kauniyah untuk siswa Aliyah ini bukan buku yang terkahir. Di tahun mendatang LPMQ akan akan mengintergrasikan kajian tafsir ayat Kauinyah dengan tema-tema berbeda. Karena hakikatnya ada banyak isyarat-isyarat ilmiah dalam Al-Qur’an yang bisa diintegrasikan dengan temuan sains atau ilmu social,” tambahnya menjelaskan.

Hadir selaku narasumber dalam kegiatan tersebut, Dr. Muhammad Ulin Nuha, MA, dari Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ). Menurut Ulin secara umum draf buku yang akan diterbitkan sudah cukup baik. Hanya ada beberapa catatan yang disampaikan Ulin terkait teknis kepenulisan dan substansi, sebagai berikut:

Penggunaan diksi kata ‘kamu’ disarankan diubah menjadi ‘Anda’. Penulisan ‘Al’ harus diselaraskan; masih ada yang digabung dan dipisah. Penulisan kata kunci juga perlu disepakati, apakah mengikuti lafaz atau dikembalikan ke isim marfu’. Contoh: ‘al-Habbi’ apakah dikembalikan ke ‘al-Habbu’ atau tetap seperti dalam ayat Al-Qur’an. Penulisan kata ‘Khuliqot’ diganti menjadi ‘Khuliqat’ konsisten mengikuti gaya selingkung.

Adapun dalam aspek substansi beberpa poin yang disampaikan Ulin antara lain: Ayat yang dicantumkan menjadi dasar pembahasan keragaman manusia sebaiknya diganti dengan surah ar-Rum: 22. Menurutnya, ayat in lebih sesuai dengan bab tema keragaman. Pemaknaan kata Garsan dengan Zar’an perlu dibedakan. Karena dalam Al-Qur’an keduanya memiliki kandungan makna yang berbeda. Garasa artinya menanam tumbuhan yang masih kecil (tidak dari biji). Sedangkan kata Zara’a artinya menanam tumbuhan dari biji (menyemai). [bp]

 

 

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved