Muchlis M. Hanafi: Tipologi Karya Tulis

“Sebuah karya tidak selalu didasarkan pada aspek kebaruan, tapi bisa didasari pada banyak hal dan landasan.” Demikian disampaikan Dr. Muchlis M. Hanafi, MA dalam pembukaan acara Sidang Penerbitan Jurnal Suhuf 2020 yang diselenggarakan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) di Hotel Avenzel, Cibubur, 20 Juli 2020. Hadir sebagai narasumber pada acara ini, Dr. Jajang Rohmana, MA (UIN Sunan Gunung Jati) dan Ervan Nurthawab, Ph.D (IAIN Metro Lampung)

Menurut kepada LPMQ, jika merujuk pada karya ulama masa lalu, maka setidaknya terdapat beberapa tipologi karya yang dihasilkan para ulama dan kemudian menjadi tulisan yang sangat berharga. Diantara tipologi tersebut, pertama, karya baru dan memang belum ada yang menulis tentang tema tersebut; kedua, karya yang ditulis dalam rangka menyempurnakan karya ulama terdahulu; ketiga, ada persoalan yang rumit dan kompleks sehingga perlu dijelaskan dalam sebuah kajian keilmuan; keempat, karya yang meringkas karya ulama sebelumnya yang dianggap panjang; kelima, karya yang mengumpulkan pendapat yang baik para ulama pada suatu objek keilmuan; keenam, karya yang ditulis untuk mensyarahi karya sebelumnya; dan ketujuh karya yang ditulis berupa kritik atas kekeliruan informasi keilmuan yang ditulis pada karya terdahulu.

Inspirasi menulis itu bisa didapat melalui banyak hal. “Apa yang kita alami dan kita rasakan, itu bisa menjadi inspirasi dalam menulis sebagaimana yang dilakukan as-Suyuthi,” sambung kepala LPMQ. Di sela penyampaiannya, Kepala LPMQ juga mengkritik peran para sarjana yang lebih fokus pada bagaimana menghasilkan tulisan sehingga ruang publik yang besentuhan dengan masyarakat secara langsung ditinggalkan, hingga kemudian diisi kalangan lain. Karena itu, menurutnya, harus ada keseimbangan yang diupayakan para sarjana antara dunia akademis dengan dunia yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Pada acara ini juga dibahas kiat menulis pada jurnal internasional. “Hal pertama yang harus diperhatikan oleh para peneliti dan penulis ketika ingin menghasilkan karya adalah manajemen file. Pengaturan file ini akan memudahkan seseorang dalam mengumpulkan data dan referensi dalam menulis sebuah karya,” ujar Jajang.  Kiat lain disampaikan Ervan, bahwa dalam menulis ada dua landasan yang harus dijadikan pijakan, yakni ‘mengapa orang perlu membaca tulisan saya’, dan ‘membantu orang memahami tulisan tersebut’. Dua pijakan ini bisa menjadi kompas bagi penulis untuk menghasilkan karya yang baik dan berkualitas. (Must)

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved