Pembelajaran Agama dengan Isyarat: Upaya LPMQ Memperkuat Moderasi Beragama Melalui Medsos

Pengarusutamaan moderasi beragama terus diupayakan Kementerian Agama dalam berbagai program kerjanya. Moderasi beragama masuk dalam RPJMN tahun 2020 melalui Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 dan dipandang sebagai modal sosial mendasar untuk pembangunan bangsa.

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Kemenag, juga konsen terhadap pemasyarakatan moderasi beragama.

Menurut Kepala Bidang Pengkajian Al-Qur'an, H. Abdul Aziz Sidqi, MA, pada tahun 2021 LPMQ memiliki 3 kegiatan unggulan dalam rangka memperkuat moderasi beragama, antara lain: pertama, penyusunan tafsir tematik moderasi beragama; kedua, pameran moderasi beragama; dan ketiga, penguatan moderasi melalui media sosial.

"3 kegiatan tersebut sudah kita ajukan kepada Badan Litbang dan Diklat Kemenag sebagai program unggulan LPMQ tahun 2021 untuk memperkuat moderasi beragama," ungkapnya pada hari Rabu, (15/9) di Jakarta Selatan.

Khusus kegiatan penguatan moderasi beragama melalui media sosial, LPMQ menyusun dua kegiatan: pertama, Pedoman Membaca Al-Qur'an Braille; dan kedua, Pembelajaran Dasar-Dasar Agama Islam untuk Penyandang Tuli dalam Bingkai Moderasi Beragama.

"Video untuk teman-teman tuli kita buat menggunakan bahasa isyarat. Pada tahun ini kita memproduksi 10 video. Kontennya adalah ajaran-ajaran agama Islam yang sangat mendasar dalam bingkai moderasi beragama," kata Aziz.

"Selain video isyarat pembelajaran dasar-dasar agama Islam untuk penyandang tuli, LPMQ juga sedang menyusun pedoman membaca Al-Qur'an dengan bahasa isyarat. Dan tahun depan LPMQ akan menyusun kosa isyarat keagamaan," ungkapnya menambahkan.

Sementata itu, menurut pakar bahasa isyarat, Nurlaelah, S. Pd, yang hadir sebagai narasumber kegiatan, video pembelajaran dasar-dasar keagamaan dengan isyarat yang diproduksi LPMQ menggunakan sistem isyarat Bisindo.

"Video yang diproduksi LPMQ ini menggunakan isyarat Bisindo. Isyarat yang digunakan relatif lebih mudah dipahami, karena ada penekanan-penekanan pada poin utama, " kata pengajar isyarat di sekolah Santi Rama itu menjelaskan.

Nurlaela melanjutkan, juru bahasa isyarat dalam video ini terlihat cerdas memilih isyarat-isyarat dalam menjelaskan, sehingga dia berkeyakinan produk video ini bisa dipahami oleh penyandang tuli yang pernah belajar di sekolah dan penyandang tuli umum atau yang belum belajar bahasa isyarat formal. [bp].

 

 

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved