Di hari pertama masuk kerja tahun 2021, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) menyelenggarakan kegiatan pembinaan pegawai. Kegiatan yang dilaksanakan secara online melalui aplikasi Zoom Meeting ini dibuka secara langsung oleh kepala LPMQ, Dr. Muchlis M. Hanafi.  MA. pada hari Senin, (01/04) siang hari, di Jakarta Timur.

Muchlis memulai arahannya dengan mengajak seluruh pegawai merefleksikan momentum awal tahun baru ini dalam rangka memperbaharui niat. “Awal tahun baru merupakan momentum yang bagus sebagai sarana tajdidun niyyat (pembaharuan niat). Kita bersyukur bisa berkhidmat kepada bangsa dan negara melalui Kemenag; dalam hal ini LPMQ,” ujarnya.

Muchlis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai atas kinerja pegawai LPMQ di tahun 2020 yang dinilainya sangat bagus, sehingga berdampak pada serapan anggaran LPMQ mencapai 98,25% yang selaras dengan output dan outcome. “Selain kita bersyukur atas kinerja di tahun 2020, seiring dengan itu kita juga harus bersyukur kepada Allah atas anugerah kesehatan”, ajaknya di hadapan seluruh pegawai LPMQ yang turut serta secara daring.

Mengantisipasi pola kerja di tahun 2021, menurut Muchlis, hal pertama yang perlu dijaga adalah suasana kerja di kantor agar tetap dalam keadaan kondusif seperti di tahun 2020. Seluruh pegawai diharap terus saling bekerja sama dengan baik, saling mengingatkan, dan tetap mentaati protokol kesehatan. Karena hingga saat ini, kita masih dalam bayang-bayang pandemi. Adapun keberadaan vaksin, menurutnya, belum menjadi solusi.

“Vaksin hanyalah salah satu solusi. Keberadaannya juga masih terbatas. ASN belum masuk prioritas penerima vaksin. Oleh sebab itu, budaya 3 M harus kita budayakan,” tukasnya.

Hal lainnya yang yang perlu diantisipasi yang terkait dengan suasana pandemic adalah, pertama, soal anggaran. Karena vaksin yang semula dibebankan kepada masyarakat, sekarang ditanggung pemerintah. Besar kemungkinan akan ada revisi anggaran kembali, disebabkan covid. “Kita-harus siap-siap. Oleh sebab itu, setiap bidang harus memprioritaskan kegiatan di bidang masing-masing. Sewaktu-waktu ada pemotongan, kita sudah menyiapkan kegiatan apa yang tidak dilaksanakan,” tambahnya.

Kedua, soal budaya kerja di kantor, kemungkinan akan seperti tahun 2020. Work from home (WFH) dan work from office (WFO) masih berlanjut di tahun 2021. Namun, Muchlis mengingatkan, WFH jangan dimaknai sebagi libur. Untuk mengontrol kinerja, setiap pegawai harus membuat laporan pekerjaan mingguan, dan harus dilaporkan kepada pimpinan masing-masing, di setiap hari senin. [bp]