Moderasi Beragama ternyata sudah dipraktikkan sejak masa lampau oleh umat beragama di Nusantara. Hal itu tercermin dari beberapa tinggalan budaya benda yang dikoleksi oleh Bayt Al-Qur'an & Museum Istiqlal (BQMI), Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Salah satunya yaitu "Naskah Hikayat Nabi Muhammad saw."

Naskah 160 halaman ini memuat kisah-kisah kehidupan Nabi Muhammad saw. Tidak seperti kebanyakan naskah-naskah keagamaan Islam pada umumnya, teks naskah ini berbahasa Madura dan ditulis dengan aksara Jawa. “Naskah ini memang berasal dari Madura,” demikian penjelasan Ida Fitriani, salah seorang edukator BQMI.

Agama Islam tidak bisa lepas dari bahasa Arab. Teks sumber pokok ajaran agama Islam (Al-Qur’an dan Hadis) menggunakan bahasa Arab. Pelafalan bacaan atau doa-doa dalam ibadah mahda seperti salat juga diwajibkan dengan teks asalnya yang berbahasa Arab. Akan tetapi, dalam konteks dakwah dan pengajaran agama Islam, teknis penyampaian muatan ajaran agama Islam bisa disesuaikan dengan budaya masyarakat di mana pengajaran itu dilakukan. Menghargai kearifan lokal merupakan salah satu indikator utama moderasi beragama menurut Kementerian Agama (Kemenag). Karena itulah, Naskah Hikayat Nabi Muhammad saw. asal Madura ini merupakan bukti otentik praktik moderasi beragama di Nusantara pada masa lampau.

Masyarakat yang ingin melihat naskah ini, dapat mengunjungi Galeri Harmoni yang berada di ruang pamer Museum Istiqlal, TMII. Galeri Harmoni adalah program edukasi Moderasi Beragama dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) yang disajikan dengan pendekatan tata pamer museum. Galeri Harmoni dibuka untuk umum selama 6 bulan, dimulai sejak Desember 2021 hingga Mei 2022.  (Adimas)