Penampakan Gaya Syaifuli pada Karya Juara I Lomba Kaligrafi Batik Nasional

Karya ini menjadi pilihan dewan Juri sebagai Juara I Lomba Kaligrafi Batik Nasional. Kaligrafi batik yang dikirim sudah dipigura ini ternyata karya dari pelukis kenamaan kelahiran Solok yang kini tinggal di Yogyakarta.

Dikutip dari Wikipedia, Syaiful Adnan (lahir 5 Juli 1957) adalah seorang pelukis Indonesia. Ia  lahir di Sa­niang­baka, Solok, namun ia menetap dan berkarya di YogyakartaDIY. Ia menamatkan pendidikan di jurusan seni lukis SSRI/SMSR (SMKN 4) Padang pada tahun 1975. Ia dipandang sebagai salah seorang tokoh pembaharu seni lukis kaligrafi di tanah air yang menemukan hal baru di luar kaidah-kaidah baku dalam seni lukis kaligrafi.

Syaiful banyak belajar dari orang-orang yang bukan pelukis, tetapi justru dari tokoh-tokoh rohaniwan, seperti Abdul Hamid Dimiyati, ahli kaligrafi dari IAIN Yogyakarta serta Sirajudin, ahli kaligrafi dari Jakarta sekaligus pendiri Pesantren Kaligrafi (Lemka). Dari hasil pembelajaran itu, akhirnya ia menemukan gaya yang berbeda dari pelukis-pelukis kaligrafi lainnya, sehingga melahirkan aliran baru dengan julukan Kaligrafi Arab Syaifuli.

Berbagai kejuaraan kaligrafi baik nasional maupun internasional berhasil ia sabet. Ratusan karya telah dihasilkan, dan telah banyak dikoleksi, bukan hanya oleh kalangan muslim, tetapi banyak juga dari non muslim, baik di dalam maupun di luar negeri. Bahkan beberapa lukisannya telah dikoleksi oleh mantan Menteri Agama Alamsyah Ratu Prawiranegara, dan kolektor terkenal Oinjin (Magelang). Ini menandakan bahwa kaligrafi bukan sekadar tulisan Arab saja, tetapi telah menjadi sebuah lukisan yang utuh.

Detail Karya Juara I

Karyanya kali ini batik diproses dengan teknik Batik Tulis. Warna coklat menggunakan warna Napthol Sogan 91 dan Merah B. Sedangkan warna merah menggunakan warna Remasol dengan teknik Colek. Dan warna hitam menggunakan warna Remasol dengan dicampur Manotek sehingga bisa dikwaskan. 

Syaiful Adnan mengutip Surat At-Talaq ayat 2-3 untuk kaligrafinya. Ayat ini dikenal juga dengan sebutan ‘Ayat Seribu Dinar’.

“Barang siapa bertawakal kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”  

Motif pada karyanya kali ini mengambil dari huruf-huruf Arab sebagai background dengan warna coklat tua, menggunakan warna Remasol, dengan teknik Colek. Background sedikit pecah-pecah menggunakan dengan malam Parafin. AHS

 

 

 

 

 

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved