Hj. Retno Yaqut mengajak umat beragama menjadi generasi pembelajar. Generasi pembelajar yang dimaksud adalah mereka yang mampu menangkap fenomena untuk dianalisis, diimplementasikan dalam kehidupan.

Pernyataan tersebut disampaikan Retno dalam sambutannya membuka Gebyar Nuzulul Qur'an, Senin (10/04). Kegiatan berlangsung di Lobi Gedung Kantor Pusat Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, tanggal 10 hingga 14 April dan terbuka untuk umum.

"Turunya Al-Qur'an dimulai dengan kata Iqra' atau membaca. Mengandung pesan kuat untuk membagun peradaban dengan membaca. Membaca tidak sebatas teks, tetapi mampu mengoptimalkan akal pikiran untuk menjadi generasi pembelajar, menganalisis, dan mengimplementasikan dalam kehidupan," terang Retno

Dikatakan Retno, membentuk manusia pembelajar merupakan salah satu tugas utama Balitbang dan Diklat, Kemenag. Tugas tersebut berupaya melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas, yang mampu berbuat baik kepada siapapun tanpa terhalang oleh sekat apapun; baik keyakinan, kepercayaan, atau agama.

"Tugas Balitbang adalah membangun generasi pembelajar. Generasi yang memiliki kepekaan diri untuk berbuat kebaikan kepada sesama menembus sekat-sekat keyakinan dan agama," jelasnya menambahkan.

Menegaskan pesannya, Retno menyampaikan salah satu pesan mantan presiden RI ke-4 KH. Abdur Rahman Wahid (Gus Dur) tentang kebaikan yang bersifat universal.

"Gus Dur mengatakan, tidak penting apapun Agama atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik buat semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu" ujar Retno.

Dalam kesempatan tersebut, Retno juga menyerahkan secara simbolis hadiah kepada para pemenang Aneka Lomba Qur'ani (ALQ) untuk pelajar setingkat Madrasah Ibitidaiyah dan Aliyah se-Jabodetabek yang telah berlangsung pada 14 Maret 2023.(bp)

Editor: Mustopa