Sekretaris Ditjen Bimas Hindu, Imade Mustika, S.Sos, M.Si, merasa kagum dengan keberadaan 9 mushaf fenomenal yang ditampilkan dalam acara Gebyar Nuzulul Qur’an, Pameran 9 Mushaf Fenomenal yang diselenggarakan oleh Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Acara pembukaan ini dilakukan dalam rangka memperingati turunnya kitab suci Al-Qur’an Ramadan 1444 H, Senin, 10 April di Auditorium HM Rasjidi Gedung Kementerian Agama, Jl. MH. Tahmrin, Jakarta Pusat.

Menurut Imade Santika, selama ini umat beragama kurang mengetahui adanya 9 mushaf yang dipamerkan pada acara Gebyar Nuzulul Qur’an. Ada mushaf tulisan yang kuno, ada mushaf yang berukuran kecil, dan lainnya yang tentu saja sangat menarik dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Sehingga, menurutnya, acara ini semestinya tidak hanya dilakukan tahun ini, tetapi kalau perlu setiap tahun.

“(Pameran 9 Mushaf Fenomenal ini) sangat menarik, masyarakat juga terlihat antusias, sehingga perlu disosaliasikan agar Kementerian Agama punya fungsi dan layanan yang baik dan jika perlu ini dilakukan setiap tahun dengan pengembangan-pengembangan yang dulu belum pernah dilakukan,” jelas Imade Santika antusias.

Kepala Badan Litbang dan Diklat, Prof. Dr. Suyitno, M.Ag selaku penyelenggara juga menegaskan hal serupa, bahwa Kemenag di bawah Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) itu memiliki produk-produk edukasi Al-Qur’an yang sangat luar biasa, termasuk di antaranya 9 mushaf yang dipamerkan pada acara Gebyar Nuzulul Qur’an. Dan karya-karya edukasi ini banyak yang tidak mengetahui, termasuk di internal Kementerian Agama sendiri, sehingga perlu dilakukan sosialisasi diantaranya dengan pemeran yang dilangsungkan 10 – 14 April di Gedung Kementerian Agama, Jakarta ini.

Acara pameran dibuka langsung Hj. Enny Retno Yaqut. Dalam sambutannya Hj. Enny menjelaskan, bahwa momen ini selain memperkenalkan produk-produk LPMQ, yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana menyampaikan produk-produk tersebut kepada masyarakat agar terpuaskan, terutama mushaf-mushaf untuk kalangan disabilitas, baik netra maupun rungu wicara. [Must]