Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) RI, Faisal Ali Hasyim mewacanakan gagasan Aplikasi Qur’an Kemenag bisa tercatat dalam Museum Rekor Indonesia sebagai aplikasi Qur’an digital produk pemerintah dengan pengguna terbanyak. Untuk merealisasikan wacana itu, Faisal meminta Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) sebagai penanggung jawab aplikasi Qur’an Kemenag terus menyempurnakan fitur layanannya.
“Aplikasi Qur’an Kemenag ini saya sudah pakai, bagus! Kelebihannya itu tidak adanya ruang iklan seperti aplikasi Qur’an lainnya, yang bisa mengganggu pada saat dipakai,” ungkap Faisal dalam kesempatan kunjungannya di booth stand pameran Balitbang dan Diklat, pada even Devotion Experience (Dev-X), Minggu (07/01/2024) di JCC Senayan, Jakarta.
“Kalau semakin sempurna dan penggunanya banyak, aplikasi ini bisa kita daftarkan ke rekor MURI. Tapi perlu terus dikembangkan, ya,” pesan Faisal menambahkan.
Sebagai pengguna aktif aplikasi Qur'an Kemenag versi IOS, Faisal menyebutkan beberapa aspek yang harus dikembangkan. Faisal menyampaikan contoh fitur bookmark, doa sehari-hari, dan lainnya.
“Aplikasi yang ada harus ditambah fitur bookmark, supaya pengguna bisa menandai bacaan terakhirnya. Tidak lagi harus menangkap layar, seperti yang saya lakukan. Fitur doa sehari-hari juga perlu ditambahkan, menurut saya. Dengan begitu aplikasi ini bisa terasa lebih dekat dengan pengguna dan memudahkan,” tambah Faisal.
Aplikasi Qur'an Kemenag merupakan satu-satunya aplikasi Al-Qur’an digital resmi yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia. Saat ini telah tersedia dua versi aplikasi Qur’an Kemenag; versi Android dan versi IOS. Ada beberapa fitur unggulan yang disematkan dalam kedua aplikasi tersebut antara lain, pilihan terjemah Al-Quran untuk dua edisi, yaitu edisi tahun 2002 dan edisi penyempurnaan tahun 2019 disertai catatan kaki. Selain itu, ada pilihan audio murottal oleh sejumlah syeikh ternama. Ada juga menu penyimpanan bookmark Qur’an per halaman dan per ayat (untuk versi android) yang bisa digunakan sebagai penanda akhir bacaan.
Editor: Bagus