Biografi KH Ahmad Umar Abdul Mannan (1916—1980)

KH Ahmad Umar lahir pada hari Sabtu Pahing, 5 Agustus 1916 dari pasangan KH Abdul Mannan dan Nyai Zaenab. Selain kepada orang tuanya, KH Ahmad Umar berguru kepada Prof. KH Mohammad Adnan (Den Kaji). Selanjutnya, ia masuk sekolah formal “Al-Islam” pimpinan Kiai Ghazali. Kemudian ia pindah ke Pondok Pesantren Termas, Arjosari, Pacitan, di bawah asuhan KH Dimyathi Abdullah. Di pesantren ini, saat usianya 15 tahun (1931—1934), KH Ahmad Umar berhasil menghafal Al-Qur'an 30 juz serta berteman dengan Kiai Abdul Hamid Pasuruan dan Kiai Muntaha Wonosobo.

Dari Termas ia melanjutkan belajar Al-Qur'an kepada KH R. Muhammad Munawwir di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta selama dua tahun dan mendapat sanad tahfiz. Pada tahun 1936 ia belajar kepada KH Zaenuddin di Pondok Pesantren Mojosari, Nganjuk, Jawa Timur. Sejak tahun 1937 KH Ahmad Umar mengajar Al-Qur'an di Pesantren al-Muayyad yang dirintis pada tahun 1930 oleh ayahnya (KH Abdul Mannan), KH Ahmad Shofawi, dan Prof. KH Mohammad Adnan. Pembelajaran Al-Qur'an di pesantren ini dipadu dengan Madrasah Diniyah (1939), Madrasah Tsanawiyah dan Sekolah Menengah Pertama (1970), Madrasah Aliyah (1974), serta Sekolah Menengah Atas (1992).

KH Ahmad Umar menikah dua kali. Istri pertamanya adalah Nyai Salamah, kakak KH Ahmad Mushtofa. Nyai Salamah adalah janda dari Bapak Ahmadi, seorang hafiz Al-Qur'an, dan memiliki seorang anak. KH Ahmad Umar hidup bersama Nyai Salamah selama kurang lebih 22 tahun dan tidak dikaruniai anak, kemudian mereka berpisah. Kemudain KH Ahmad Umar menikah dengan Ny. Hj. Shofiyah, tidak dikaruniai anak, hingga wafat pada tanggal 24 Juni 1980.

KH Ahmad Umar terkenal dengan julukan “Pendiam yang Waspada”. Ia sangat patuh dengan perintah gurunya, sangat memperhatikan akhlak, dan menyayangi murid-muridnya. Ia tidak menghukum santri-santrinya yang nakal, justru mendoakan mereka agar kelak menjadi ulama yang saleh. Dalam memberikan sanad tahfiz kepada santri ia sangat selektif. Selain mempertimbangkan kesahihan, kelancaran, dan kefasihan bacaan, memperhatikan pula akhlak santri yang akan diberi sanad. Lebih dari itu, sebelum memberikan sanad kepada santrinya ia terlebih dahulu melakukan salat istikharah meminta petunjuk kepada Allah. Oleh karena itu, meskipun ribuan santri yang menghafal Al-Qur'an kepadanya, hanya sedikit yang berhasil mendapatkan sanad. Di antara santri yang mendapatkan sanad dari KH Ahmad Umar adalah Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad.

Murid-murid KH Ahmad Umar yang mengabdi di masyarakat, antara lain KH M. Salman Dahlawi (PP Al-Manshur Popongan Tegalganda Klaten), KH Luqman Suryani (PP Suryani Sraten, Serengan Surakarta), KH Ma‘shum Ahmad (PP. Miftahul Huda, Ketegan Tanggulangin, Sidoarjo), Ny. Hj. Istijabah (PP Al Imam, Wonokromo, Plered, Bantul, Yogyakarta), KH Drs. Ahmad Baidlowi Syamsuri, Lc (PP Sirajuth Tholibin Brabo, Kedungjati, Grobogan), KH M. Kholil (PP al-Ma‘ruf Bandungsari, Grobogan), KH Habib Ihsanuddin (PP Doglo Candi Gatak Cepogo, Boyolali), KH Naharussurur, BA (PP Ta‘mirul Islam, Tegalsari Bumi, Surakarta), KH Chamdani Mawardi (PP Madrasatul Qur'an, Mojo Andong, Boyolali), KH Muntaha (PP Roudlotul Furqon, Kebumen, Bayubiru, Semarang), KH Muharror Ali (PP Khozinatul Ulum, Jl. Mr. Iskandar Kaliwangon, Blora), KH Drs. Muchsin Yunus (PP Az Zahro, Penanggulan Pegandon, Kendal), KH A. Thonthowi Jauhari, MA (PP Al-Musadaddiyah, Garut), KH Noer Muhammad Iskandar, SQ, MA (PP ash-Shiddiqiyyah, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat), KH Drs. Badawi Ibnu Umar (PP al-Ishlah Singosari, Malang), KH Rohmat  Efendi (PP al-Mumajjad Tempursari Karangawen, Klaten), KH Abdul Mu‘thi Dimyathi (PP Manbaul Hisan, Sitibentar Mirit, Kebumen), KH Muhammad Adnan (PP al-Barokah, Sambeng Gunting Wonosari, Klaten), KH M. Thoha Musthofa (PP al-Mustajabah, Nusukan, Surakarta), KH Dr. Ahsin Sakho Muhammad (Rektor IIQ, Jakarta), dan KH Drs. Muntaha Azhari, MA (Pembantu Rektor III Institut PTIQ, Jakarta).

(Harits Fadlly – Diringkas dari buku Para Penjaga Al-Qur'an, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, 2011)

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved