Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) susun panduan membaca Al-Qur’an Braille. Panduan ini dimaksudkan sebagai metode belajar membaca Al-Qur’an Braille. Hal ini dilakukan sebagai upaya negara memberikan pelayanan pada kaum disabilitas netra. Sekaligus memberi alternatif dari metode yang sudah ada.
Penerbitan mushaf Al-Qur'an ini adalah pekerjaan yang mulia. Oleh sebab itu, penerbit harus menjalankan bisnis ini dengan niat yang tulus karena Allah swt. Demikian disampaikan Muhammad Toha, Kepala Balai Diklat Semarang, selaku narasumber pada sesi pembukaan Kegiatan Pembinaan Penerbitan Mushaf Al-Qur'an Wilayah Jawa Tengah yang dihadiri 30 peserta, Jum’at (05/05) di Hotel Khas Semarang.
Semarang (05/05/2023) – Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) mengadakan kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Pentashihan dalam bentuk silaturahmi Penerbit Al-Qur'an Wilayah Jawa Tengah dengan tema Mewujudkan Penerbit Mushaf Al-Qur'an Terbaik untuk Generasi Muslim Terbaik Tahun 2023. Sebagai narasumber, Kepala LPMQ H. Abdul Aziz Sidqi, MA dan Dr. H. Muhammad Toha (Kepala BDK Semarang).
Menurut Dr. Muchlis M Hanafi, MA, moderasi beragama yang gencar diarusutamakan oleh pemerintah sudah menjadi istilah yang memiliki definisnya sendiri. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa term moderasi beragama di Indonesia memiliki perbedaan dengan wasatiyyatul Islam.
Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), Abdul Aziz Sidqi, M. Ag, meneruskan informasi Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men) bahwa pemahaman tentang nilai-nilai moderasi beragama di masyarakat belum maksimal karena kurangnya sosialisasi.