Jakarta – Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama RI menginisiasi sebuah kegiatan penting berupa Workshop Al-Qur’an Braille Edisi Penyempurnaan. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, (09/09/2025) di Aula Nawawi Al-Bantani, Gedung LPMQ lantai 4 ini mengusung tema “Mengupas Tuntas Pedoman Membaca dan Menulis Al-Qur’an Braille Edisi Penyempurnaan”.
Workshop berdurasi 5 JP itu dimulai pukul 13.00 WIB hingga 15.10 WIB dengan menghadirkan narasumber Ahmad Jaeni, S.Th.I., M.A., serta dipandu oleh Ilhamani, S.H., M.Ag. sebagai host. Sebanyak 86 peserta dari internal LPMQ terlibat aktif dalam kegiatan ini.
Dalam paparannya, Ahmad Jaeni menekankan pentingnya penguasaan pedoman membaca dan menulis Al-Qur’an Braille. Menurutnya, siapa pun sebenarnya bisa mempelajari Braille asalkan memiliki kemauan dan konsistensi berlatih.
“Saat ini masih sangat kurang pengajar Al-Qur’an Braille, sehingga pembelajarannya belum optimal. Padahal siapa pun bisa memahami Braille, asalkan sering diulang dan dibiasakan,” ujar Ahmad Jaeni.
Para peserta tidak hanya mendapat materi teoritis, tetapi juga berkesempatan mencoba langsung membaca huruf Braille. Mulai dari mengenali titik-titik Braille hingga merangkai huruf hijaiyah, pengalaman tersebut memberi pemahaman nyata bagaimana penyandang disabilitas netra membaca mushaf.
Menariknya, pada sesi penutup, Zamroni turut menambahkan wawasan mengenai pemanfaatan teknologi. Ia memperkenalkan font khusus yang dapat secara otomatis menghasilkan huruf Braille, sehingga dapat mendukung penulisan dan publikasi mushaf secara lebih efisien.
Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan Tim Latsar Mushaf Braille Digital. Harapannya, seluruh pegawai LPMQ tidak hanya memahami urgensi penyempurnaan pedoman Braille, tetapi juga mampu berkontribusi dalam peningkatan kualitas layanan mushaf Braille di Indonesia.