Jakarta (LPMQ) - Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an kembali melanjutkan rangkaian kegiatan penyusunan Modul Pembelajaran Al-Qur’an Isyarat. Dalam sebuah forum fullday yang berlangsung di Hotel Park, Jakarta Timur pada Selasa (17/06/2025), Ketua Tim kegiatan, H. Mustopa, MA, menyebut bahwa kegiatan tersebut dihadiri oleh enam narasumber, dua juru bahasa isyarat (JBI), serta 40 peserta dari berbagai lembaga dan komunitas pemerhati pembelajaran Al-Qur’an bagi Penyandang Disabilitas Rungu Wicara (PDSRW).
Menurutnya, agenda kegiatan tersebut berfokus pada dua tema penting, yaitu sejarah Al-Qur’an Isyarat dan budaya tuli. Diharapkan kedua tema tersebut dapat diselesaikan secara tuntas untuk memperkuat fondasi penyusunan modul. Lebih lanjut ia mengajak seluruh peserta untuk aktif memberikan saran dan masukan guna memperkaya substansi modul.
“Di sesi kedua, forum akan melanjutkan pembahasan mengenai kosa kata isyarat, yang merupakan arahan langsung dari Kepala LPMQ agar menjadi bagian penting dari modul yang kini tengah disusun,” ucap Mustopa.
Sementara itu, dalam sambutannya yang diwakili Kasubag TU LPMQ, H. Musadad, MA, Kepala LPMQ menyampaikan apresiasi atas kemajuan penyusunan modul ini. “Alhamdulillah, progresnya sangat baik. Modul ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Menteri Agama juga sudah memberikan sambutan untuk Mushaf Al-Qur’an Isyarat metode tilawah juz 16-30. Respons dari para akademisi dan masyarakat pun sangat baik,” ujarnya.
Musadad menambahkan, LPMQ juga tengah mempersiapkan pencetakan Al-Qur’an Isyarat metode tilawah yang kini masih dalam proses pentashihan. Ia berharap seluruh rangkaian penyusunan modul dapat segera rampung, termasuk proses editing agar hasilnya menarik dan mudah dipahami. (MZA)