Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), Abdul Aziz Sidqi, mendukung penuh upaya Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) menulis master mushaf Al-Qur'an. Dukungan yang akan diberikan bentuk pembinaan, pendampingan, dan layanan pentashihan selama proses penulisan mushaf hingga rampung ditulis dan siap diterbitkan.
"Kita akan mendampingi penulisan mushaf ini dan memberikan layanan pentashihan sampai tuntas," kata Aziz seusai hadir sebagai salah satu saksi awal penulisan mushaf di Aula PMDG yang bertepatan dengan tasyakuran peringatan 100 tahun berdirinya Pondok Gontor, Rabu (27/09) di Ponorogo, Jawa Timur.
"Secara teknis LPMQ akan menyiapkan tim pentashih yang secara regular akan mengawal progres penulisan mushaf tahap demi tahap. Tim pentashih bisa berkunjung langsung ke Gontor, bisa sebaliknya, atau bisa juga via internet," jelasnya menambahkan.
Turut hadir menjadi saksi dimulainya penulisan mushaf antara lain, jajaran pengurus badan wakaf PMDG, para pimpinan PMDG, perwakilan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), perwakilan Pengurus Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah), Wakil Gubernur Jawa Timur, dan para kiyai pimpinan pesantren alumni Gontor se Indonesia. Dalam momen bersejarah tersebut, Syaikh Bilaid Hamidi Al-Khattath, seorang pakar kaligrafi dari Maroko, mendapat kehormatan sebagai penulisnya.
Aziz memiliki harapan besar penulisan master mushaf Al-Quran Gontor dapat berjalan dengan lancar dan diselesaikan sesuai rencana. Dalam agenda yang disampaikan pimpinan PMDG, mushaf tersebut akan dilaunching pada tahun 2026 bertepatan dengan satu abad usia pondok Gontor dalam hitungan kalender Masehi. Menurut Aziz, bila rencana tersebut terealisasi maka Mushaf Al-Qur'an Gontor akan tercatat sebagai mushaf Al-Qur'an pertama di Indonesia yang penulisannya diinisiasi oleh pondok pesantren dengan berpedoman pada Mushaf Standar Indonesia.
"Bila penulisan mushaf ini rampung 30 juz. Pondok Gontor akan menjadi pondok pesantren pertama yang menulis Al-Qur’an sendiri dengan pedoman Mushaf Standar Indonesia", kata Aziz.
Sebetulnya, PMDG telah menerbitkan mushaf Al-Qur'an sendiri di tahun 2023 ini. Mushaf Al-Qur'an itu bernama Mushaf Gontor. Surat permohonan pentashihannya diajukan di LPMQ tahun 2022 dan memperoleh Surat Tanda Tashih (STT) di tahun yang sama. Saat ini, mushaf Gontor telah dicetak perdana sebanyak 2000 eksemplar. Namun, pimpinan PMDG ingin membuat legacy berupa tulisan mushaf Al-Qur'an 30 juz yang ditulis sendiri oleh santri Gontor.
Sebagai tambahan informasi, STT adalah surat pengesahan yang dikeluarkan LPMQ, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama untuk setiap mushaf yang telah ditashih dan diizinkan untuk dicetak dan diterbitkan di Indonesia. [bp]
Editor: Mustopa