Perkumpulan Penerbit Mushaf Al-Qur’an (PPMQ) menggelar acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) I penerbit mushaf Al-Qur’an Indonesia dengan menggandeng PT. Macanan sebagai sponsor utama, Rabu (22/01) di Hotel Sunan, Solo. Acara ini dihadiri tidak kurang dari 100 penerbit Al-Qur’an aktif dan beberapa percetakan Al-Qur’an di Indonesia, seperti Gramedia, Solomurni, Aksara Grafika, Temprina dan Thursina.
Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), H. Abdul Aziz Sidqi, M.Ag menyampaikan bahwa penerbitan mushaf Al-Qur’an harus dilandasi niat yang tulus karena Allah swt. “Nilai dakwah harus dikedepankan dari nilai bisnis. Ini karena Al-Qur’an adalah firman Allah, Tuhan pencipta alam semesta, bukan karangan manusia. Penerbit yang mengedepankan dakwah, insya Allah akan berkah,” imbuhnya selaku Narasumber pada acara ini.
Tak kalah pentingnya, Abdul Aziz juga mengingatkan agar penerbit dan percetakan Al-Qur’an selalu mematuhi regulasi yang berlaku, yaitu Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 44 Tahun 2016. Salah satunya adalah bahwa seluruh mushaf Al-Qur’an yang dicetak dan diterbitkan di Indonesia harus sesuai dengan mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia, dan harus mencantumkan Surat Tanda Tashih. Ini selaras dengan amanat Menteri Agama RI saat peresmian Gedung baru Unit Percetakan Al-Qur’an (UPQ) di Ciawi belum lama ini.
Silatnas PPMQ tahun ini mengangkat tema “Business Solutions for Quran Publishing in Indonesia 2025”. PPMQ melibatkan para pembicara expert di bidang penerbitan dan marketing, di antaranya adalah H. Hasan Toha Putra (Founder Toha Putra Group), H. Riza Zacharias (Founder Syamil Qur’an), Fakhri Afid Abdullah (Cordoba Qur’an) dan Moh. Ihsan (Afiliator Mushaf Al-Qur’an dan Buku Islam).
Ketua Sekretariat Nasional PPMQ, Widodo, menyampaikan keinginannya agar forum Silatnas ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para penerbit Al-Qur’an. Penerbit Al-Qur’an juga harus guyub dan saling membantu. Dengan motto Silaturahmi, Silatulfikri dan Silaturrizqi, PPMQ diharapkan menjadi wadah bagi penerbit Al-Qur’an untuk saling bersinergi. “Penerbit yang besar dapat membantu dan membimbing yang kecil. Satu dengan yang lain harus saling mebantu tanpa pamrih,” pungkasnya. [Az]