Turut peringati Hari Santri Nasional 2024, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama RI pamerkan koleksi Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal dengan mengangkat tema, “Jejak Ajaran Aswaja dan Moderasi dalam Karya-Karya Ulama Nusantara. Pameran ini diselenggarakan kerjasama LPMQ dengan PCNU Kota Bekasi dan berlangsung mulai 26 – 30 Oktober di Gedung NU Centre, Kota Bekasi. Pameran dibuka langsung oleh Kepala LMPQ, H. Abdul Aziz Shidqi, MA. dan dihadiri segenap pengurus Syuriah dan Tanfidziah PCNU Kota Bekasi.
“Salah satu tugas dan fungsi LPMQ, selain pentashihan dan pengkajian adalah mengelola Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal yang memuat diantaranya karya-karya ulama Nusantara. Karya-karya tersebut, seperti karya Syekh Mahfud at-Tarmasi (diantaranya Ghunyatut Thalabah Syarah ala Mandzumah at-Thayyibah fi Qiraatil Asrah) menjadi rujukan referensi di dunia internasional,” jelas Aziz pada sesi pembukaan pameran.
Pada pameran ini ditampilkan sosok ulama Ahulussunnah wal-Jamaah sejak abad 16 hingga abad ke 20 M, mulai dari porfil, guru, murid, corak ajaran hingga karya-karyanya. Diantara ulama abad 16 yang ditampilkan adalah Sunan Bonang dan karyanya; Kemudian abad 17, Syekh Nurudin ar-Raniri, Syekh Abdurrauf as-Singkili, Syekh Yusuf Al-Makasari; selanjutnya ulama abad 18, Syekh Burhanudin Ulakan, Syekh Arsyad al-Banjari; kemudian abad 19, Syekh Nawawi al-Bantani, Syekh Mahfud at-Termasi, KH. Sholeh Darat; dan abad 20, khususnya saat hadirnya Nahdatul Ulama dengan para pendirinya seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbulah, dan KH. Bisri Syansuri.
“Pameran yang menampilkan jejak ulama Aswaja adalah sesuatu yang baru dan pertama di Indonesia. Ini juga merupakan sesuatu yang monumental. Karena itu, diharapkan pengurus PCNU bisa menggerakan massa untuk menghadiri pameran ini,” pesan H. Ayi Nurdin, S.HI, MH selaku ketua PCNU Kota Bekasi.
Yang tidak kalah menarik, pada pameran ini juga ditampilkan ulama pejuang penggerak Aswaja di Bekasi, diantaranya adalah KH. Raden Ma’mun Nawawi, KH. Nur Ali, KH. Muhammad Tambih, KH. Mukhtar Tabrani, hingga KH. Muhajirin Amsar ad-Dary. Yang ditampilkan bukan hanya sosok, namun juga karya dan peninggalannya. Diantara karya yang ditampilkan adalah karya KH. Muhajirin Asmar yang mencapai 30 karya lebih. Saifudin, M. Hum selalu kuratorial pameran mengajak santri, siswa sekolah, mahasiswa hingga masyarakat umum untuk menghadiri pemeran yang berlangsung selama 5 hari di Gedung NU Centre.