Plt. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), Prof. Dr. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag., membuka Sidang V Penyusunan Mushaf Al-Qur’an Isyarat dan Penyusunan Mushaf Al-Qur’an Braille dan Terjemahnya pada hari Selasa, 06 Desember 2022 di hotel Holiday Inn & Suites Gajah Mada Jakarta Barat. Kegiatan ini diikuti oleh 54 orang peserta dari komunitas Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (PDSRW) dan 54 peserta dari komunitas Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (PDSN).

Dalam sambutannya, Waryono menyampaikan bahwa masih banyak kebutuhan para penyandang disabilitas yang belum terfasilitasi. “Perhatian pemerintah kepada penyandang disabilitas secara makro masih kurang. Masih banyak kebutuhan penyandang disabilitas yang belum terfasilitasi. Belum semua masjid, lembaga pendidikan Al-Qur’an, pondok pesantren, majlis ta’lim bisa diakses teman-teman disabilitas, padahal mereka ini adalah the real society. Meski demikian, saya bangga dan mengapresiasi kerja keras LPMQ dalam memenuhi hak para penyandang disabilitas.”

Sebelumnya, Koordinator Bidang Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, H. Deni Hudaeny, Lc., MA., menyampaikan dalam laporannya bahwa, Mushaf Al-Qur’an Braille yang saat ini disusun merupakan hasil penyempurnaan pedoman membaca Al-Qur’an Braille tahun 2021. Adapun Juz Amma Isyarat yang diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an adalah yang pertama di dunia, karena tidak hanya mengisyaratkan huruf hijaiah saja, tetapi dilengkapi dengan tanda bacanya.

“Tentu ini bukan milik Lajnah, karena yang menyusun adalah teman-teman komunitas Tuli, Lajnah hanya sebagai fasilitator. Karena ini milik bersama, maka mari kita manfaatkan bersama. Semua kita setara,” jelasnya menambahkan.

Terkait kesetaraan bagi penyandang disabilitas, Waryono berpesan, “Kita tidak boleh menyamakan, karena setiap kita adalah berbeda. Maka dalam Al-Qur’an dikenal istilah musāwā yang berarti setara.”

“Semoga ini menjadi pemantik untuk kepedulian yang lebih luas dalam bersinergi. Dan Allah mencatat dengan tinta emas kerja keras kita menjadi amal jariah.” Pungkasnya. [Zulfya]