Kepala LPMQ: Kajian Nama-Nama Surah untuk Memperkuat Naskah Akademik MSI

Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), H. Abdul Aziz Sidqi, M.Ag mengatakan Kajian dan Penyusunan Nama-nama Surah Al-Qur'an adalah bagian dari upaya LPMQ memperkuat naskah akademik Mushaf Standar Indonesia (MSI).

“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperkuat Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia secara akademik, seperti kajian Makki Madani, Asbab Nuzul, Sejarah Penulisan Mushaf Standar dan lainnya,” kata Aziz, Senin (13/02) di Jakarta timur.

Dalam sejarahnya, embrio kajian dan penyusunan nama-nama surah dimulai sekitar tahun 2003-2004. Ketika itu LPMQ masih menjadi salah satu bagian dari Lektur Keagamaan. Sidang dilaksanakan karena adanya perbedaan nama surah dalam 2 produk Al-Qur’an Kemenag; antara Mushaf Al-Qur’an Rasm Utsmani 30 juz dengan Terjemahan Al-Qur’an Kemenag.

“Adanya perbedaan dalam 2 produk Al-Qur’an Kemenag; Al-Qur’an 30 juz dan Terjemahan Al-Qur’an Kemenag menjadikan masyarakat bertanya-tanya, atas dasar ini dilakukanlah sidang pleno secara sederhana,” terang Aziz mengulas balik sejarah.

“Saat itu, ada dua nama surah yang diubah yaitu al-Muthaffifin menjadi at-Tathwif dan Az-Zalzalah diubah menjadi az-Zilzal. Proses pengubahannya tidak diawali kajian mendalam, seperti yang kita lakukan sekarang ini, tetapi Lebih sederhana. Mushaf dengan perubahan 2 nama surah ini pernah dicetak Bimas Islam tahun 2006,” jelasnya menambahkan.

Pada tahun 2007, di tahun-tahun awal LPMQ dibentuk, kajian nama-nama surah Al-Qur’an diseleggarakan kembali. Berbeda dengan sidang pleno pertama tahun 2003, pada sidang tersebut para ulama peserta kegiatan diminta menyiapkan materi kajian.

“Pada tahun 2007 ini para ulama menyepakati perubahan beberpa nama surah, antara lain, at-tathwif dan az-Zilzal dikembalikan lagi seperti nama semula menjadi al-Muthaffifin dan az-Zalzalah, Bani Israil menjadi al-Isra’, al-Mujadilah menjadi al-Mujadalah dan lainnya. Sayangnya, naskah akademik perubahannya tidak ditulis,” ungkap Aziz.

Aziz berharap, kajian nama-nama surah yang telah dimulai sejak tahun 2022 dapat dirampungkan dan dicetak tahun 2023. Buku hasil kajian tersebut akan menjadi tambahan naskah akademik yang berharga untuk MSI.

“Saya berharap kajian ini segera selesai dan dicetak tahun ini. Apa yang sudah disepakati semoga tidak berubah lagi. Tidak apa-apa, bila aspek yang belum bisa dikaji secara mendalam, seperti asrar surah. Minimal yang ada sudah mencukupi sebagai dasar penetapan nama surah,” pungka Aziz. [Bagus Purnomo] 

Editor: Mustopa

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved