Terkait dengan bahasa isyarat Al-Qur’an untuk penyandang disabilitas sensorik rungu wicara, Indonesia bisa dibilang tertinggal dari Negara-negara muslim lainnya. Yordania, Turki, dan Malaysia misalnya sudah memiliki dan menetapkan bahasa isyarat Al-Qur’an dan pemerintahnya memiliki perhatian yang serius dalam menangani dan membantu penyandang disabilitas rungu wicara. Demikian disampaikan Aprizar Zakaria, Ketua MTTI Jakarta, salah satu pembicara pada acara Sidang Penyusunan Pedoman Membaca Al-Qur’an Bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara Tahun 2021 yang diselenggarakan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) di Harris Hotel & Conventions, Bekasi.

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) melanjutkan kajian Penyusunan Kamus Kosakata Al-Qur'an yang telah dimulai pada tahun 2020. Di tahun tersebut tim penulis menyelesaikan penulisan 92 tema al-A'lam dalam Al-Qur'an yang sharih (jelas/implisit).  Adapun pada tahun ini, akan dilanjutkan dengan kosakata yang mubhamat (eksplisit).

"Hingga saat ini, tim penulis telah mengumpulkan 117 kata mubhamat dalam Al-Qur'an yang akan ditulis pada tahun ini," kata Kepala Bidang Pengkajian Al-Qur'an, Abdul Aziz Sidqi, dalam sambutannya, Selasa (16/03) di Jakarta Timur. 

Hari ini, Senin (15/03/2021) Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) mengadakan Sidang Penyusunan Pedoman Membaca Al-Qur’an Bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara Tahun 2021. Acara ini merupakan tindak lanjut dari serangkaian acara dan pertemuan sebelumnya antara LPMQ dengan berbagai lembaga yang memiliki perhatian khusus pada penyandang disablitas rungu wicara, dan juga dengan komunitas rungu wicara di berbagai wilayah di Indonesia. Acara perdana ini dilakukan dalam rangka mencari kesepakatan bersama berkaitan dengan metode yang akan disusuun dan akan menjadi pedoman dalam membaca Al-Qur’an bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara. Kegiatan ini diselenggarakan selama 3 hari di Harris Hotel & Coventions, Bekasi.

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) melanjutkan kegiatan Penyusunan Tafsir Ayat Kauniyah Tahun 2021. Pada tahun ini model penyusunan dan materinya berbeda dengan 3 generasi tafsir kauniyah sebelumnya. Tahun ini materinya akan difokuskan dan disesuaikan dengan silabus siswa/siswi setingkat madrasah aliyah dan pondok pesantren.

"Inilah yang kita sebut dengan pengembangan Kajian Tafsir Ayat Kauniyah generasi ke-4," kata Abdul Aziz Sidqi, Kepala Bidang Pengkajian Al-Qur'an LPMQ dalam sambutannya selaku penanggung jawab kegiatan, Senin (15/03) di Bekasi.

Jakarta (9/3/21). Salah satu program kegiatan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) tahun anggaran 2021 adalah menyusun Pedoman Membaca Al-Qur’an bagi PDSRW (Penyandang Disablibilitas Sensorik Rungu Wicara). Untuk mewujudkan dan mematangkan kegiatan tersebut, Kepala Bidang Pentashihan, H. Deni Hudaeny dan tim, mewakili LPMQ mengunjungi sejumlah lembaga, baik dari kalangan pemerintah maupun dari komunitas rungu guna menjaring saran dan masukan dari lembaga terkait. Diantara lembaga yang dikunjungi adalah Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (BRSPDSRW) Melati, Jakarta dan dan Majils Taklim Tuli Indonesia (MTTI), Jakarta.

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved