Bayt Al-Qur'an & Museum Istiqlal (BQMI) turut memeriahkan puncak tasyakuran 25 tahun Pondok Modern Sahid yang digelar 27 Mei 2025. Keterlibatan BQMI pada perhelatan ini menjadi bagian dari kontribusi nyata dalam mendukung pendidikan Islam dan pelestarian budaya Al-Qur’an di lingkungan pesantren dan masyarakat umum.
Dalam rangkaian acara tersebut, BQMI menyelenggarakan pameran bertajuk “Penulisan Mushaf Al-Qur’an dari Masa ke Masa”. Pameran ini menghadirkan sejarah perkembangan penulisan mushaf Al-Qur’an dari berbagai masa dan wilayah, memberikan wawasan mendalam kepada para pengunjung tentang kekayaan warisan Islam dalam bidang Al-Qur'an dan seni kaligrafi.
Koleksi yang ditampilkan dalam pameran antara lain manuskrip Al-Qur’an dari Aceh abad ke-19 yang mencerminkan karakteristik lokal dalam seni penyalinan mushaf, replika Manuskrip Shon’a dari Yaman yang dikenal sebagai salah satu mushaf tertua di dunia, serta replika Mushaf Taskent dari Uzbekistan yang menyimpan nilai sejarah tinggi dalam penyebaran Islam di Asia Tengah.
Nurudin, salah seorang pemandu Museum BQMI menjelaskan, bahwa antusiasme santri dan masyarakat terlihat tinggi terhadap pameran ini.
“Melalui koleksi yang ditampilkan, pengunjung dapat melihat bagaimana nilai-nilai keindahan, ketelitian, dan kesucian dijaga dalam proses penyalinan mushaf dari generasi ke generasi. Kegiatan ini sekaligus menjadi sarana edukasi dan apresiasi terhadap tradisi intelektual Islam,” jelas Nurudin.
Puncak acara dimeriahkan dengan penyerahan Rekor MURI terhadap Penulisan Manuskrip Al-Qur'an Terpanjang dengan Kaligrafi Hijazi. Penghargaan ini menjadi simbol dedikasi dan semangat dalam menghidupkan budaya menulis Al-Qur’an, serta memperkuat peran Pondok Moderen Sahid sebagai pusat pembinaan generasi Qur’ani yang unggul dalam ilmu dan akhlak.