Menuju usianya yang ke 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) ingin mensyukuri milad 1 abad itu dengan menulis mushaf Al-Qur'an dengan nama Mushaf Gontor. Menurut kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Kemenag, Abdul Azizi Sidqi, ini adalah yang pertama kali, sebuah pondok pesantren di Indonesia menulis mushaf Al-Qur’an sendiri secara manual. Proyek prestisius ini mendapat pendampingan langsung dari LPMQ Kementerian Agama RI.
Penulisan Mushaf Gontor dimulai sejak tahun 2023 dan kini telah mencapai progres 18 juz. Proses ini dilakukan oleh santri Gontor bernama M. Nur bersama tim yang tergabung dalam 'Masyru' Mushaf Gontor'.
“LPMQ memberikan pendampingan penuh untuk memastikan proses penulisan berjalan dengan baik, sesuai dengan kaidah rasm usmani, dan terhindar dari kesalahan," ujar Abdul Aziz.
Untuk mengawal proses penulisan, secara berkala LPMQ mengirim tim untuk memantau progres. Di akhir bulan Mei 2025 ini LPMQ mengirim dua orang petugas, yaitu Bagus Purnomo dan Zamroni Ahbab.
Kehadiran tim LPMQ di Gontor mendapat sambutan hangat dari Pimpinan Pondok Modern Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal. Dalam pertemuan di kediaman beliau, kepada tim LPMQ kiyai Hasan berpesan,
“Dur ma’al Qur'an kaifa ma dara, berputarlah bersama Al-Qur’an bagaimanapun Al-Qur’an itu berputar. Karena ke mana pun Al-Qur’an berputar, ia tidak akan tabrakan. Artinya, teruslah bersama Al-Qur’an, ikuti petunjuknya ke mana pun arahnya, kamu pasti akan selamat,” pesan beliau mendalam, Jumat (29/5/2025).
Sementara itu, dalam sesi pertemuan khusus dengan seluruh tim penulisan, ketua proyek penulisan Mushaf Gontor, Dr. M. Kholid Muslih, menegaskan bahwa penulisan mushaf ini merupakan bagian dari amanah besar yang tercatat dalam piagam wakaf Gontor.
“Di Gontor, masalah Al-Qur’an tidak main-main. Gontor menaruh perhatian serius karena ini ada dalam piagam wakaf. Al-Qur’an itu menjadi pusat pengajaran bahasa di Gontor. Pengajaran Bahasa Arab di Gontor adalah Bahasa Arab Al-Qur’an. Maka Al-Qur’annya harus diperhatikan; baik dari aspek bacaan maupun tulisan,” tegasnya.
Karenanya, penulisan mushaf Gontor ini dilakukan secara terukur, terencana, dan tidak asal-asalan. PMDG menyiapkan ruangan khusus seluas 8x16 meter yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap, seperti meja tulis, meja panjang, dua unit komputer, scanner, printer, dan peralatan lain yang mendukung pekerjaan tim.
Struktur tim penulisan Mushaf Gontor terbagi menjadi empat divisi utama. Pertama, tim penulis yang bertugas menulis teks Al-Qur’an tanpa harakat, titik, dan tanda baca. Kedua, tim murojaah yang fokus mengoreksi hasil tulisan dengan ketelitian tinggi. Ketiga, tim digital yang bertugas menambahkan tanda baca, harakat, serta memperhalus goresan tulisan menggunakan komputer. Terakhir, tim dekorasi bertanggung jawab atas aspek estetika mushaf, mulai dari desain cover, iluminasi, hingga bagian suplemen mushaf.
Rencananya, mushaf ini akan di-launching pada perayaan Milad 100 Tahun Gontor sebagai bentuk rasa syukur dan persembahan untuk generasi mendatang.