Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) resmi menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Selasa (27/5/2025). Penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung di kantor LPMQ, Jakarta Timur tersebut menjadi langkah awal kerja sama strategis di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan kompetensi sumber daya manusia.
MoA bernomor B-42.A/LPMQ.01/HM.01/02/2025 ini ditandatangani langsung oleh Kepala LPMQ, H. Abdul Aziz Sidqi, M.Ag., dan Dekan FDI UIN Syarif Hidayatullah, Dr. Yuli Yasin, Lc., M.A.
“Nota kesepahaman ini bertujuan untuk mensinergikan potensi yang dimiliki oleh kedua belah pihak, baik LPMQ maupun FDI UIN, demi hasil yang maksimal dalam kegiatan pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat,” jelas Abdul Aziz Sidqi usai acara penandatanganan.
Ia menambahkan, program-program yang akan dijalankan mencakup edukasi, pelatihan, serta workshop yang berkaitan dengan Tugas dan Fungsi (TuSi) LPMQ seperti: pentashihan Al-Qur’an, penerjemahan Al-Qur’an, Al-Qur’an Braille dan Al-Qur’an Isyarat.
“Untuk program pendidikan yang dapat dilaksanakan ke depan antara lain edukasi, pelatihan, dan workshop pentashihan Al-Qur’an, penerjemahan Al-Qur’an, Al-Qur’an Braille, dan Al-Qur’an Isyarat,” ungkap Aziz antusias.
Kerja sama ini disambut hangat oleh pihak FDI. Dr. Yuli Yasin menyatakan bahwa rencana kemitraan ini sejatinya sudah lama dirancang, mengingat kebutuhan mahasiswa FDI untuk melakukan magang dan terlibat langsung dalam dunia profesional yang berkaitan dengan studi Al-Qur’an.
“Kerja sama ini sangat kami nantikan. Ke depan, kami ingin mengirim mahasiswa setiap tahun untuk melaksanakan magang di LPMQ. Selain itu, kami juga akan menyelenggarakan forum-forum ilmiah, seperti seminar, simposium, pelatihan, kolokium, dan workshop,” ujar Yuli dengan penuh semangat.
Yuli juga menambahkan bahwa pihaknya terbuka apabila LPMQ ingin memberikan materi kuliah secara langsung kepada mahasiswa FDI, sebagai bentuk penguatan sinergi akademik yang saling menguntungkan.
“Kalau LPMQ bersedia mengisi kuliah di kelas, kami tentu sangat terbuka. Ini akan memperkaya wawasan mahasiswa dan memperluas jejaring ilmiah mereka,” lanjut Yuli.
Nota kesepahaman ini berlaku selama lima tahun sejak ditandatangani, dan hanya dapat diperpanjang atau diakhiri atas dasar kesepakatan tertulis dari kedua belah pihak.