Perpustakaan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) turut ambil bagian dalam gelaran Kemenperin Book Fair 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian pada 12–15 Agustus 2025 di Plaza Kemenperin, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Pameran ini menjadi ajang untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi masyarakat melalui berbagai kegiatan, mulai dari pameran buku, talkshow inspiratif, workshop kreatif, hingga lomba mewarnai dan menggambar untuk anak-anak.
Acara resmi dibuka pada Selasa, 12 Agustus 2025, oleh Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri, Adie Rochmanto Pandiangan. Dalam amanatnya, ia menyoroti tantangan klasik dunia perpustakaan, yakni rendahnya jumlah pengunjung. Menurutnya, akses digital dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi hambatan tersebut. Ia juga menegaskan pentingnya kemampuan membaca, menulis, berhitung, serta mengolah informasi bagi warga negara, sebagai bekal untuk berpikir kritis, mengembangkan ide, dan menambah wawasan literasi.
“Membeli buku bukan hanya sekadar transaksi, melainkan wujud rasa ingin memperluas pengetahuan,” jelas Adie Rochmanto.
Lebih lanjut Adie mengapresiasi Kemenperin Book Fair sebagai wadah kolaborasi berbagai pihak dalam mendorong literasi dan mengakomodasi perkembangan industri kreatif berbasis pengetahuan. Menurutnya, kegiatan ini merupakan upaya strategis yang dapat mentransformasi cara masyarakat berinteraksi dengan sumber informasi.
Kemenperin Book Fair 2025 diikuti oleh berbagai stand dari kementerian/lembaga, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian, Pusat Data dan Informasi BSN, hingga lembaga pendidikan seperti SMAK Bogor, SMTI Yogyakarta, dan sejumlah politeknik di bawah binaan Kemenperin. Dari kalangan penerbit dan perusahaan buku, hadir raksasa industri penerbitan seperti Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Erlangga, Gema Insani, Bentang Pustaka, hingga berbagai penerbit independen dan kreatif.
Kehadiran Perpustakaan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an dalam ajang ini diharapkan dapat memperkenalkan koleksi-koleksi unggulannya kepada publik, baik dalam bentuk cetak maupun digital. Selain memamerkan buku-buku tafsir dan literatur keislaman, perpustakaan ini juga menjadi sarana bagi pengunjung untuk mengetahui lebih banyak tentang upaya pelestarian, kajian, dan pengembangan mushaf Al-Qur’an di Indonesia. Dengan semangat literasi yang diusung Kemenperin Book Fair 2025, diharapkan kesadaran membaca dan rasa ingin tahu masyarakat akan terus tumbuh.