Jakarta – Perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar kegiatan Talkshow dalam rangkaian acara Library Fest 2025 pada Jumat, 20 Juni 2025. Salah satu narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), Abdul Azis Sidqi yang mengangkat tema “Digitalisasi Al-Qur’an dan Literasi Keislaman Melalui Pustaka Lajnah & Aplikasi Qur’an Kemenag”, yang relevan dengan tantangan dan kebutuhan literasi keislaman di era digital saat ini.
Dalam paparannya, Abdul Azis Sidqi memperkenalkan LPMQ sebagai lembaga di bawah Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI yang memiliki mandat penting dalam pentashihan mushaf Al-Qur’an serta pengembangan kajian keilmuan keislaman berbasis Al-Qur’an. Ia menyampaikan bahwa LPMQ terus berinovasi dalam memperluas jangkauan dakwah dan literasi Al-Qur’an, salah satunya melalui pemanfaatan media digital.
Salah satu produk unggulan yang diperkenalkan adalah portal pustakalajnah.kemenag.go.id, sebuah perpustakaan digital yang menyajikan koleksi buku-buku tafsir, hasil kajian, dan publikasi keal-Qur’an-an lainnya yang diterbitkan oleh LPMQ. Situs ini menjadi sumber rujukan terpercaya bagi masyarakat, akademisi, dan peneliti dalam mengakses literatur keislaman yang valid dan terstandar.
Selain itu, aplikasi Qur’an Kemenag juga diperkenalkan sebagai media interaktif untuk membaca Al-Qur’an, lengkap dengan terjemahan, tafsir, dan banyak lagi fitur lainnya. Aplikasi ini hadir sebagai bentuk komitmen Kementerian Agama dalam menyediakan layanan Al-Qur’an yang sahih, mudah diakses, dan ramah pengguna di tengah perkembangan teknologi digital.
“Teknologi adalah jalan baru untuk mendekatkan diri kepada Al-Qur’an,” ujar Abdul Azis Sidqi dalam sesi diskusi. Ia mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan Pustaka Lajnah dan aplikasi Qur’an Kemenag sebagai sarana penguatan literasi keislaman di era revolusi industri 5.0. Talkshow ini disambut antusias oleh peserta yang hadir secara langsung maupun daring, dan menjadi momentum penting dalam mendorong sinergi antara teknologi dan dakwah Qur’ani di masa kini.