Jakarta—Tim Penilai Nasional (TPN) kunjungi Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an dalam rangka penilaian Zona Integritas, Selasa (30/09/2025). TPN langsung disambut oleh kepala LPMQ Abdul Aziz Sidqi juga Tim ZI yang diketuai oleh Muhammad Musadad, Kepala Sub Bagian Tata Usaha LPMQ. Dalam kunjungan ini, Tim Penilai Internal (TPI) dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia turut serta mendampingi LPMQ selama penilaian Zona Integritas berlangsung.
Sebelumnya, LPMQ telah melalui tahap wawancara (desk evaluation) bersama TPN secara daring pada tanggal 26 Agustus 2025 lalu. Kini, LPMQ menyambut langsung TPN untuk melaksanakan verifikasi lapangan terkait implementasi pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Proses verifikasi ini dimulai dengan konfirmasi TPN kepada para stakeholder atau mitra LPMQ, hal ini dilakukan guna mengetahui tingkat kepuasan layanan serta memperoleh gambaran langsung terkait manfaat yang dirasakan para stakeholder dari implementasi pembangunan Zona Integritas oleh LPMQ. Beberapa stakeholder yang hadir di antaranya dari Penerbit mushaf Al-Qur’an “Cordoba”, Pendiri Yayasan Ibtisamah Mulia, Baznas dan mahasiswa yang tengah melaksanakan PKL di LPMQ dari UIN Batusangkar dan IAIN Pontianak.
Selaku pengguna layanan pentashihan, Usman dari pihak Penerbit Cordoba mengaku merasa puas dengan layanan tashih dari LPMQ yang minim kesalahan. Ia menyampaikan, kesalahan yang ditemukan selama proses penerbitan dan pencetakan biasanya kesalahan teknis dari pihak percetakan, bukan dari kesalahan pentashihan.
Adapun mahasiswa IAIN Pontianak yang tengah melaksanakan PKL di LPMQ mengungkapkan alasannya memilih untuk melaksanakan PKL di LPMQ karena ia terinspirasi oleh senior di kampus mendirikan TPQ khusus disabilitas setelah melaksanakan magang di LPMQ.
Pihak stakeholder selanjutnya yang turut menyampaikan manfaat dari produk LPMQ adalah Indah, pendiri yayasan Ibtasamah Mulia. Dalam kesempatan tersebut, Indah mengungkapkan bagaimana LPMQ memberikan solusi atas apa yang dihadapinya beberapa tahun lalu.
“Awalnya, saya merasa kebingungan mengenai bagaimana cara mengajarkan anak saya tentang agama. Tetapi akhirnya LPMQ menjadi angin segar di tengah kebingungan saya terutama mengajarkan anak membaca Al-Qur’an, melalui mushaf Al-Qur’an Isyarat yang benar-benar disusun dengan melibatkan para teman Tuli,” ungkapnya kepada TPN.
Sebagai penutup sesi wawancara bersama stakeholder, kehadiran Tri dari pihak BAZNAS sebagai mitra LPMQ turut menguatkan dukungan terhadap LPMQ untuk mencapai predikat WBK. Menurutnya, pihak BAZNAS melihat berbagai kerja sama seperti dalam pendistribusian Mushaf Al-Qur’an yang dilakukan bersama LPMQ selama ini, selalu sampai ke pihak yang tepat.
Setelah selesai wawancara dengan stakeholder, TPN melanjutkan peninjauan langsung ke Bayt Qur’an dan Museum Istiqlal yang dikelola oleh LPMQ. Mulai dari ticketing yang sudah bersistem cashless dan ramah disabilitas, dilanjut dengan melihat koleksi museum serta meninjau langsung ruang audio visual. Berbagai masukan dari TPN dicatat dengan baik agar menjadi perbaikan untuk layanan di LPMQ.
Pada sesi terakhir dari rangkaian proses verifikasi, TPN menyampaikan apresiasi untuk LPMQ yang tengah mengembangkan pelayanan berbasis AI melalui Chat Qur’ani.
“Saya berharap, LPMQ terus mengembangkan layanan berbasis AI ini sebagai upaya agar LPMQ dapat selalu mengikuti perkembangan zaman. Sebagai satu-satunya lembaga di Indonesia yang berkecimpung di dunia Al-Qur’an, layanan berbasis AI ini juga diharapkan dapat menginspirasi negara lain,” pungkasnya.