BQMI Harus Punya Grand Desain Untuk Acuan Pelaksanaan Program Tahunan

BQMI Harus Punya Grand Desain Untuk Acuan Pelaksanaan Program Tahunan

Bayt Al-Qur’an yang dikelola oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama sebagai museum harus mengikuti standardisasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang memiliki wewenang melakukan standardisasi museum.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha LPMQ, Muhammad Musadad dalam sambutannya mewakili kepala LPMQ pada rapat Penjaminan Mutu dan Evaluasi Kegiatan terhadap layanan BQMI mengatakan bahwa dalam pelaksanaan program kegiatan kita harus bisa fokus. Seperti halnya saat ini, BQMI sebagai museum sedang menyiapkan standardisasi museum untuk tahun depan.

“Pertama, dalam rangka persiapan standardisasi museum. Karena dalam renstra kita, yang diturunkan pada perkin, tahun kemarin sudah sampai apa dan saat ini sampai mana,” katanya, Senin (24/07/2023).

Dalam standardisasi museum sangat penting untuk menentukan grade atau tingkat museum sehingga bisa diketahui apa yang kurang dalam penyelenggaraan museum, baik dari sisi sarana, pra sarana, maupun mutu pelayanan yang bisa dirasakan masyarakat sebagai pengguna. Standardisasi ini juga berkaitan dengan penilaian Ombudsman sebagai lembaga negara yang berwenang melakukan pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik di seluruh Indonesia.

Kedua, lanjut Musadad, tahun ini Kementerian Agama secara umum dan beberapa unit satuan kerja (satker) secara khusus sedang dalam penilaian Ombudsman. Item-item apa yang dinilai, khususnya dalam pelayanan museum sudah dibahas di internal.

“Jadi kita nanti bisa sekalian, menyiapkan standardisasi dan penilaian Ombudsman. Biar tidak kerja 2 kali. Intinya untuk pelayanan, kita harus beri’tikad untuk terus meningkatkan pelayanan. Mau ada Ombudsman, standarisasi, RBZI (penilaian dari Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas-red) ataupun tidak, intinya yang paling penting kita meningkatkan kualitas pelayanan,” tegasnya.

Hal ketiga yang menurutnya paling penting adalah adanya semacam grand desain. Grand desain museum ini seperti halnya renstra, target 5 tahunan yang kemudian diturunkan menjadi perkin. Grand desain museum ini nantinya menjadi target jangka panjang yang kemudian dibreakdown dari target tahunan menjadi beberapa tahun.

“Jadi jelas. Tahun ini targetnya ini, tahun depannya targetnya ini. Akumulasi, bertahap. Jangan sampai tahun ini punya target, tahun depan bongkar lagi. Kita bongkar kerjaan yang sudah dilaksanakan tahun ini misalkan. Itu istilah jawanya ‘muspro’, tabdzir, mubadzir. Kalau bisa grand desain ini yang menuntun kita supaya menjadi rentetan yang terus bertahap hingga goalnya kelihatan,” kata pria yang karib dipanggil Musadad. (Ath)

Editor: Mustopa

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved