Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) menerima kunjungan Dr. Muhammad Dusuqi Amin bin Muhammad Kahila, seorang pakar ilmu qiraat, ilmu rasm, dan manuskrip Al-Qur'an asal Universitas al-Azhar Syarif, Kairo, Mesir. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya LPMQ meningkatkan kompetensi pegawainya; khususnya untuk Jabatan Fungsional Pentashih Mushaf Al-Qur'an (JF PMQ), Jabatan Fungsional Pengembang Tafsir Al-Qur’an (JF PTQ), dan Jabatan Fungsional Pamong Budaya.
Dalam sambutannya, Kepala LPMQ, Abdul Aziz, menjelaskan tugas-tugas penting yang diemban oleh lembaga ini dalam menjaga kesahihan Al-Qur'an. Aziz menegaskan bahwa LPMQ tidak hanya bertugas untuk mentashih atau master mushaf Al-Qur'an yang diterbitkan, tetapi juga aktif dalam mengkaji dan menerbitkan produk-produk terkait Al-Qur'an.
"Selain mentashih master mushaf Al-Qur'an, LPMQ juga menerbitkan Mushaf Al-Qur'an Standar Indonesia, serta mushaf untuk penyandang disabilitas seperti mushaf Braille," jelas Aziz di Jakarta, Selasa (25/02/2024). Aziz juga menambahkan bahwa LPMQ turut menghasilkan berbagai produk tafsir Al-Qur'an dan ulumul quran yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman umat Islam dalam mengkaji dan mempelajari Al-Qur'an.
Dr. Kahila, yang juga dikenal sebagai pakar dalam bidang ilmu tahqiq makhtutat (penelitian manuskrip Al-Qur'an), sangat mengapresiasi peran LPMQ sebagai lembaga resmi pemerintah yang telah mengawal kesahihan mushaf Al-Qur'an di Indonesia. Ia juga memberikan penghargaan tinggi terhadap berbagai produk mushaf Al-Qur'an yang telah dihasilkan LPMQ, terutama yang dikhususkan bagi penyandang disabilitas.
“Saya sangat menghargai upaya LPMQ. Indonesia adalah negara besar dengan mushaf Al-Qur'an yang banyak ragamnya. Tidak hanya satu jenis mushaf, tetapi ada berbagai macam jenis, termasuk mushaf isyarat, mushaf tafsir, mushaf I’rab, dan mushaf qiraat. Ini semua adalah upaya yang luar biasa,” ujar Dr. Kahila dengan penuh kekaguman. “Semoga Allah memberkahi semua usaha besar ini,” tambahnya.
Dr. Kahila juga menyampaikan materi kuliah umumnya mengenai ilmu tahqiq makhtutat, ilmu waqaf dan ibtida’ serta dinamika pembelajaran Al-Qur'an di Indonesia. Kuliah umum ini dihadiri oleh JF PMQ, JF PTQ, serta pegawai LPMQ. Materi yang disampaikan Dr. Kahila sangat relevan dengan tugas pokok yang diemban LPMQ, terutama di bidang pentashihan, pengkajian Al-Qur'an, dan pengelolaan Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal (BQMI).
Sebelumnya, Dr. Kahila dan rombongan juga diajak berkeliling di BQMI, yang memiliki 400 an koleksi manuskrip Al-Qur'an kuno yang sangat berharga. Dr. Kahila sangat terkesan dengan koleksi tersebut, dan dalam kesempatan itu, ia berpesan agar koleksi manuskrip yang ada tidak hanya diperlakukan sebagai benda pamer saja, tetapi perlu dikaji lebih dalam. “Manuskrip-manuskrip ini sangat penting untuk penelitian dan kajian lebih lanjut, karena mereka menyimpan warisan ilmu yang tak ternilai,” tuturnya.
Dr. Kahila berharap, kerjasama dengan LPMQ terus berlanjut. Khususnya di bidang tahqiq atau penelitian mendalam terhadap manuskrip Al-Qur’an di Indonesia, khususnya koleksi BQMI.