Pegawai Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) mengikuti pembinaan dalam rangka tarhib Ramadhan yang digelar pada Rabu (27/02/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran spiritual serta menanamkan nilai-nilai keikhlasan dan rasa syukur dalam menjalankan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Agama.
Turut hadir dalam acara ini Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMPSDM), Prof. Dr. M. Ali Ramdhani; Sekretaris BMPSDM, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi; Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDM, Dr. Mastuki; serta Kepala LPMQ, Abdul Aziz Sidqi.
Dalam laporannya, Kepala LPMQ, Abdul Aziz Sidqi, menegaskan bahwa salah satu tugas utama lembaganya adalah melakukan kajian dan pengembangan Al-Qur’an. Salah satu produk penting hasil kajian tersebut adalah Terjemahan Al-Qur’an Kementerian Agama yang pertama kali disusun dan diterbitkan pada tahun 1965.
“Terjemahan ini merupakan salah satu upaya untuk memudahkan masyarakat memahami kandungan Al-Qur’an. Salah satu tim perumusnya adalah Kiai Anwar Musadad, yang sekaligus merupakan kakek dari Kepala BMPSDM,” ungkap Aziz.
Memulai arahannya, Ali Ramdhani mengajak para pegawai untuk memaknai kehidupan dengan penuh prasangka baik kepada Allah. Ia mengutip sebuah hadis qudsi:
"Ana ‘inda dzanni ‘abdi bi" – Aku (Allah) sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku.
“Kadang kita sudah merencanakan sesuatu, tetapi Allah merekayasa rencana itu. Terkadang jalannya berliku, tetapi kita harus berprasangka baik, karena bisa jadi jalan yang kita anggap lurus justru menyesatkan,” jelasnya.
Ia pun menegaskan bahwa rasa syukur adalah kunci menikmati hidup dengan lebih baik.
“Syukurilah apapun ketetapan Allah, karena dengan cara itu kita bisa menikmati hidup lebih baik daripada sekadar berkeluh kesah,” katanya.
Sebagai ASN, lanjut Ali, tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk berada di posisi tersebut. Karenanya, ia mengingatkan agar semua pegawai terus bersyukur dan tidak berkeluh kesah.
“ASN, apapun jabatannya, tetaplah sebuah amanah. Coba renungkan, berapa banyak orang yang ingin menduduki jabatan itu? Puluhan, ratusan, bahkan ribuan. Maka bersyukurlah menjadi ASN, jangan mengeluh,” pesannya.
Ali Ramdhani kemudian menguatkan pesannya dengan mengutip pernyataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.
“Dosa terbesar adalah ketakutan, musibah terbesar adalah keputusasaan, dan keberanian terbesar adalah kesabaran,” ungkapnya
Berikutnya, terkait efisiensi anggaran. Ali Ramdhani berpesan agar pegawai LPMQ tidak usah risau. Berapapun anggaran yang diterima dari APBN negara harus tetap dijalankan dengan penuh amanah.
“Efisiensi anggaran jangan menurunkan kinerja kita. Berapapun anggaran yang diterima dari APBN, kita harus kelola sebaik mungkin, seamanah mungkin,” ujar Ali Ramdhani.
Terkait puasa, ia menjelaskan tentang dampaknya yang tidak hanya melatih ketahanan fisik, tetapi juga membentuk kecerdasan secara menyeluruh.
“Puasa membentuk manusia yang cerdas secara intelektual (Intelligence Quotient), cerdas secara emosional (Emotional Quotient), cerdas secara fisik atau sehat, dan cerdas secara spiritual. Kecerdasan spiritual adalah kesadaran bahwa apapun yang kita lakukan adalah bentuk pengabdian kepada Sang Khalik. Jika sudah berada pada level ini, maka tak ada kata lelah, sepanjang ada kata lillah,” tandasnya berpesan.