Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), Abdul Aziz Sidqi, mengajak Maha Santri Al-Qur'an terlibat aktif memanfaatkan kemajuan teknologi Artificial Intelligence (AI). Pernyataan tersebut disampaikan Aziz dalam sambutannya menerima kunjungan rombongan dosen Ma'had Aly Yanbuul Qur'an untuk penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan LPMQ.
Dikatakan Aziz, di era kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini, keterlibatan santri untuk berkontribusi dalam pemanfaatan teknologi AI sangat mendesak; khususnya di bidang literasi Al-Qur'an. Keterlibatan tersebut dalam rangka melindungi masyarakat untuk memperoleh akses informasi Al-Qur'an yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Teknologi informasi semakin maju. Ini menjadi tantangan kita bersama. Mau tidak mau santri harus hadir supaya masyarakat terlindungi dalam mengakses informasi Al-Qur'an dari internet," ungkap Aziz, Selasa (26/09) di Jakarta.
Aziz menginformasikan, saat ini Kementerian Agama, melalui LPMQ sedang mengembangkan aplikasi layanan Al-Qur'an berbasis AI, antara lain, Tashih Mushaf Al-Qur'an Otomatis (TMQO) untuk memudahkan dan mempercepat proses pentashihan dan fitur Chat-Qurani dalam aplikasi Qur'an Kemenag.
"Saat ini kita sedang mengembangkan alat berbasis AI untuk membantu Pentashihan dan fitur layanan Chat Qur'ani di aplikasi Qur'an Kemenag," imbuhnya menjelaskan.
Perwakilan Ma'had Aly, Dr. Sahal Mahfud mengatakan, tujuan MoU dengan LPMQ dalam rangka pengembangan akademik. Ma'had Aly Yanbuul Qur'an dalam hal ini memiliki program studi khusus bidang Qiraat Sab'ah.
"Semoga dengan menjalin kerja sama dengan LPMQ muatan materi akademik kita semakin kaya. Ma'had Aly Yanbu'ul Qur'an fokus mengkaji Qiraat Sab'ah. Karena itu, Maha Santri yang mau mendaftar disyaratkan hafal Al-Qur'an 30 juz," ungkap Sahal.
Aziz menyambut baik tujuan tersebut. Menurutnya, kerja sama pengembangan kajian Qiraat Sabah dengan LPMQ sudah tepat. Sejak 3 tahun terakhir ini, LPMQ telah melakukan kajian dan penyusunan Mushaf Al-Qur’an dengan ragam Qira'at.
"LPMQ sudah menerbitkan dua mushaf Qiraat yaitu Mushaf Qiraat riwayat Qalun dan Syu'bah. Saat ini kita sedang mengkaji untuk penerbitan mushaf Al-Qur'an riwayat Warsy," tandas Aziz.
Selain qiraat Sab'ah, Aziz juga menyampaikan perlunya Maha Santri mendalami keilmuan lain yang menjadi cabang ulumul Qur'an. Terlebih, ilmu Al-Qur'an yang jarang dikaji mendalam di pesantren ataupun kampus, seperti, ilmu Rasm, waqaf ibtida', dhabt dan saykl. [bp]
Editor: Mustopa