Jakarta- Ketua Ikatan Pentashih Mushaf Al-Qur'an Indonesia (IPMQI), Deni Hudaeny, Lc., MA., menyambut Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir dari Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) Jakarta, Selasa, 26 September 2023 di Aula Syekh Nawawi, Gedung Bayt Al- Qur'an dan Museum Istiqlal Taman Mini Indonesia Indah.

Pada kesempatan tersebut, Deni memperkenalkan lingkungan kerja Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an kepada para mahasiswa. "Saya berharap dari sekian banyak mahasiswa/mahasiswi yang hadir, semoga selanjutnya ada yang bisa bergabung dengan kami di LPMQ", ujarnya.

Di hadapan para mahasiswa, Deni menyebutkan bahwa ada 3 syarat utama untuk menjadi Pentashih Mushaf Al-Qur'an, yaitu: 1) Hafal Al-Qur'an 30 Juz, 2) Menguasai Ulumul Qur'an, dan 3) Menguasai teknik pentashihan. "Saya yakin bahwa mahasiswa PTIQ sudah mumpuni untuk bisa bergabung di LPMQ", ucapnya kepada 50 mahasiswa yang hadir.

Selain itu, Deni juga memperkenalkan tugas Pentashih Mushaf Al-Qur'an sebagai seorang ASN, yaitu harus memenuhi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Setidaknya, seorang pentashih harus menyelesaikan 15 Juz bacaan naskah dalam sepekan, yang selanjutnya akan dibaca berulang-ulang kembali oleh pentashih lainnya.

Pada kegiatan ini mahasiswa PTIQ juga berkesempatan melakukan praktik pentashihan dan tanya jawab berkaitan dengan Mushaf Al-Qur'an. Para Mahasiswa terlihat sangat antusias mengikuti praktik pentashihan. Dalam diskusi kali ini, seorang mahasiswa menanyakan mengenai mushaf khusus untuk teman-teman Tuna Netra. Deni menyampaikan bahwa saat ini LPMQ menerbitkan dan mengembangkan produk Al-Qur'an Braille guna membantu teman-teman Tuna Netra belajar Al-Qur'an.

Di penghujung kegiatan, Deni menyampaikan pesan kepada para mahasiswa agar terus semangat dalam belajar dan memanfaatkan ilmunya, khususnya kepada teman-teman Disabilitas. "Saya berharap di antara 50 orang ini, selanjutnya ada yang bisa belajar dan kemudian mengajarkan Al-Qur'an Braille", pesannya. [nad]

Editor: Mustopa