Demikian tema yang diangkat oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) pada acara Lokakarya Nasional Penerbit Mushaf Al-Qur’an Indonesia yang diselenggarakan di Hotel Mercure Jakarta, 24 - 25 Juli 2023. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala LPMQ, H. Abdul Aziz Shidqi, MA, dengan menghadirkan narasumber diantaranya, Prof. Dr. KH. Said Aqil Husen Al-Munawar, MA, dan diikuti oleh 100 peserta, dengan rincian, 80 terdiri dari para penerbit dan pencetak mushaf Al-Qur’an dari berbagai wilayah, dan 20 peserta dari LPMQ.

Lokakarya ini merupakan puncak dari acara pembinaan wilayah yang dilakukan LPMQ di berbagai daerah, mulai dari Semarang, Surabaya, dan Bandung selama tahun 2023. Tujuan diselenggrakan acara ini sendiri, menurut Ketua Tim Pembinaan dan Pengawasan Mushaf Al-Qur’an, H. Ahmad Khatib, S.Ag adalah mewujudkan penerbitan mushaf Al-Qur’an terbaik di Indonesia.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala LPMQ, bahwa penerbitan Al-Qur’an harus ‘zero kesalahan’, tidak boleh ada sedikitpun kesalahan, karena kesalahan sedikit saja akan menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Pada acara ini Aziz juga menegaskan agar penerbit mushaf Al-Qur’an harus mematuhi peraturan pemerintah yang tertuang dalam PMA No. 44 Tahun 2016, tentang Penerbitan, Pentashihan dan Peredaran Mushaf Al-Qur’an.

“Kami menghimbau kepada penerbit dan juga percetakan untuk mematuhi PMA No. 44 Tahun 2016 yang mengatur tentang Penerbitan, Pentashihan dan Peredaran Mushaf Al-Qur’an. Tujuannya tentu dalam rangka menjaga kemurnian dan kesahihan mushaf Al-Qur’an yang beredar di masyarakat,” jelas Azis dalam pembukaan.

Di akhir sambutannya, mengingat ini merupakan tahun politik, Kepala LPMQ berpesan agar penerbit maupun pencetak mushaf tidak menjadikan mushaf Al-Qur’an sebagai bahan kampanye dengan cara yang kurang baik sehingga mencederai kesucian dan kemuliaan Al-Qur’an. [Must]