Ahmad Sarwat: Konten Pustaka Lajnah ‘Daging’ Semua!

Dalam kesempatan menjadi narasumber kegiatan Digital Reading Pustaka Lajnah, Ahmad Sarwat, Lc, MA. mengatakan bila diibaratkan sebuah hidangan, konten-konten yang tersedia dalam website Pustaka Lajnah isinya adalah ‘daging’ semua. Tetapi, untuk menjadi sebuah hidangan yang diminati masyarakat, menu masakan yang isinya hanya daging saja tidak cukup. Dibutuhkan tambahan sajian hidangan pendamping lainnya agar terlihat menarik sehingga menarik minat pengunjung.

“Ibarat masakan, Pustaka Lajnah ini isinya ‘daging’ semua; tidak ada nasi, tidak ada kuah, tidak ada kerupuknya. Menu pelengkapnya harus ditambah. Karena konsumen tidak hanya makan daging,” kata pengelola website Rumah Fikih Indonesia tersebut pada hari Kamis, (09/09) di Jakarta.

Menurut Sarwat, yang dimaksud menu pendamping adalah fitur-fitur tambahan yang menjadikan sebuah website terlihat lebih menarik, dinamis, dan interaktif. Ia menawarkan gagasan agar di Pustaka Lajnah ditambah siaran kajian tafsir online dan interaktif. Materi yang disampaikan diambil dari buku-buku yang tersedia di Pustaka Lajnah, seperti: Tafsir Tahlili, Tafsir Tematik, atupun Tafsir Ilmi. 

Sarwat melanjutkan, hal lainnya yang tidak boleh dilupakan dalam mengelola website adalah kontinuitas dalam promosi. Promosi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti: membuat resensi buku koleksi dan menyebarkannya di media sosial, berkolaborasi dengan pihak-pihak lain yang aktif berkecimpung di media sosial, tokoh masyarakat, dan lainnya.

“Agar diminati, secara kontinu Pustaka Lajnah harus dipromosikan. Caranya dengan meresensi buku atau membuat ulasan pendek yang menarik dan menyebarkannya di medsos. Selain itu, di era seperti ini, siapapun tidak bisa berjalan sendiri. Harus membangun kerja sama dengan pihak lain,” ujarnya menambahkan.

Selaras dengan pendapat Sarwat, pada sesi kedua Muhammad Irfan, selaku narasumber mengatakan, promosi adalah hal wajib yang harus dilakukan agar website terus hidup dan masyarakat tahu. Promosi bisa dilakukan dalam dua bentuk; pada momen-momen tertentu, seperti Ramdaan, Isra Mikraj, Bulan Haji dan lainnya. Berikutnya adalah promosi regular, yang bisa dilakukan setiap hari. Selain itu, perlu juga bersinergi dengan komunitas-komunitas penggiat literasi serupa dan website pemerintah yang menyertakan label disabilitas friendly; dalam bentuk konten-konten buku-buku yang dibacakan.

“Selain promosi pada momen tertentu dan secara regular, pengelola Putaka Lajnah juga pandai-pandai memperluas jaringan kerja sama dengan komunitas. Rata-rata aplikasi yang dikelola pemerintah dan berhasil diminati masyarakat memiliki komunitas. Komunitas inilah yang menjadi influencer secara suka rela,” jelas pakar pengembang aplikasi dari Pustekom Diknas. 

Sementara itu, Menurut Kepala Bidang Pengkajian Al-Qur’an, H. Abdul Aziz Sidqi, MA, Pustaka Lajnah hadir sebagai solusi meningkatkan kebermanfaatan produk-produk hasil kajian LPMQ yang telah diterbitkan. Produk-produk tersebut cukup banyak, mulai dari Tafsir, Terjemahan Al-Qur’an, Ulumul Qur’an, dan lainnya.

“ini adalah upaya LPMQ untuk meningkatkan layanannya kepada masyarakat. Karena ada keterbatasan anggaran, maka tidak semua buku bisa dicetak dengan jumlah besar. Untuk menjaga kebermanfaatannya dan agar masyarkat bisa mendapatkan produk-produk LPMQ dengan mudah, maka buku-buku tersebut diformat menjadi buku digital dan diunggah di Pustaka Lajnah.” Paparnya. [bp].

 

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved