Jakarta - Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI mengggelar pembinaan pegawai di Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ)—salah satu satuan kerja (Satker) di bawahnya—yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin (28/05/218).
Hadir Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Abdurrahman Mas'ud, Ph.D, Kepala LPMQ, Dr. Muchlis M. Hanafi, MA, beserta jajaran pejabat eselon II, III, dan IV, di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dan dihadiri 200-an pegawai.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Abdurrahman Mas'ud, Ph.D., menghimbau agar bulan Ramadhan dijadikan bulan diklat bagi seluruh pegawai seperti halnya mengikuti diklat. Selain itu, menurutnya selama bulan Ramadhan seharusnya tidak mengurangi kinerja kita, justru seharusnya meningkatkan kinerja.
Ia mengingatkan 5 Nilai Budaya Kerja yang dicanangkan di lingkungan Kementerian Agama agar dijadikan pondasi dalam menjalankan tugas kerja. “5 Nilai Budaya Kerja harus kita pegang sebagai corporate culture. Ini harus menjadi nilai pertimbangan kita. Maju mundurnya Kemenag tergantung pada bagaimana 5 Nilai Budaya Kerja dipegang teguh dan dilaksanakan,” tegasnya.
Ia menutup sambutannya dengan mengutip Imam Ghazali: “Hiduplah layaknya pohon yang berbuah, mereka melempar dengan batu, tapi dibalasnya dengan buah," tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, hadir sebagai pembicara, Anggia Ermarini, Ketua Umum Fatayat Nahdlatul Ulama. Ia berpesan dan mengingatkan dengan memaparkan kandungan pada Surah An-Nisa ayat 114, bahwa ada tiga hal yang sangat baik dilakukan ketika terdapat orang-orang sedang berkumpul, yakni menngumpulkan shadaqah, berbuat kebaikan, dan mengadakan perdamaian di antara manusia.
“Pertama, mengumpulkan shadaqah untuk membantu sesama atau megentaskan kemiskinan. Kedua, berbuat baik. Bisa untuk merancang program untuk mencerdaskan bangsa atau lainnya. Yang lebih sulit lagi, yaitu ketiga membangun masyarakat yang sholeh. Misalnya menciptakan kerukunan di masyarakat sehingga tidak ada kasus bom bunuh diri, kasus pencurian, kasus perampokan, dll,” pungkasnya. (Athoillah)