Jakarta, 15 November 2023 menjadi momentum bagi teman-teman Tuli dalam rangka menyelesaikan penyusunan Mushaf Al-Qur’an Isyarat 30 Juz. Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Badan Litbang dan Diklat, Prof. Amien Suyitno, M.Ag., Kepala LPMQ, Abdul Aziz, MA., Ketua Tim Kegiatan, Deni Hudaeny, dan Kasubbag TU, Muhammad Musadad. Acara ini juga dihadiri para pakar dan narasumber teman-teman Tuli dari berbagai provinsi.
Mushaf Al-Qur’an Isyarat adalah program legacy Kementerian Agama. Masyarakat disabilitas khususnya teman-teman PDSRW juga memiliki hak untuk menikmati literatur keagamaan. Oleh karena itu, Mushaf Al-Qur’an Isyarat ini menjadi penting untuk meningkatkan pemahaman keagamaan teman-teman Tuli.
Acara ini dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Sebanyak 64 teman-teman dari berbagai Lembaga dilibatkan untuk menyusun dan mentashih Al-Qur’an Isyarat ini. Lembaga tersebut antara lain MTTI, Rumah Tuli Jatiwangi, RQI Bandung, Resource Centre Dispendik Gresik, Gerkatin Kediri, SLB Santi Rama, Balai Sentra Bekasi, SLBN 1 Jakarta, Yayasan Pendidikan Tuli Magelang, Ibtisamah Mulia Bekasi, Gerkatin Provinsi Jambi, SLBN 4 Jakarta, dan SLBN 1 Jayapura.
“Kegiatan penyusunan MQI sudah masuk tahun ketiga, tahun 2020 mulai menyusun pedoman, tahun 2021 menyusun panduannya, 2022 menyusun Juz ‘Amma, dan 2023 menyusun 30 Juz Metode Kitabah. Alhamdulillah tahun ini kita akan cetak 30 Juz Metode Kitabah, dan info yang terakhir, ini adalah Mushaf Isyarat pertama di dunia. Kita masih punya dan akan menyusun MQI dengan Metode Tilawah ke depannya,” ujar Kepala LPMQ dalam rangka memberikan refleksi dan laporan.
LPMQ juga sedang mengembangkan video-video untuk kajian dasar keislaman secara singkat, termasuk juga telah menyusun video tutorial salat karena banyak pertanyaan bagaimana cara salat teman-teman Tuli.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Litbang dan Diklat, menyampaikan apresiasi yang tiada henti dan ucapan terima kasih kepada teman-teman Tuli yang istikamah dalam membantu Kementerian Agama. Ini bukan untuk Kementerian Agama saja, namun juga untuk Indonesia dan dunia. Kita perlu membuktikan bahwa generasi dan sumber daya manusia di Indonesia memiliki daya saing internasional. Ini dibuktikan dengan adanya MQI yang menjadi maha karya pertama di dunia.
Pada sambutan terakhirnya, Kepala Badan menyampaikan selamat bertugas, tetap semangat, konsisten, dan tetap teliti sebab ini adalah Al-Qur’an. [mz]
Editor: Mustopa