Beragam kegiatan yang dilaksanakan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) di tahun 2023 dipublikasikan secara singkat dalam bentuk video. Video berdurasi 4 menit tersebut memuat informasi tentang layanan dan capaian-capaian LPMQ selama tahun 2023, seperti: produk-produk hasil kajian Al-Qur’an terbaru, wujud keberpihakan LPMQ kepada penyandang disabilitas, keterlibatan LPMQ dalam transformasi digital, hingga kajian-kajian yang telah dilaksanakan di tahun 2023 dan harus dituntaskan pada tahun 2024.
Menurut Kepala LPMQ, Abdul Aziz Sidqi, pada tahun 2023 ada beberapa capaian kinerja LPMQ yang meningkat melebihi target. Hal itu menurutnya patut disyukuri, meski bukan untuk berpuas diri. Seperti peningkatan hasil kinerja pada layanan pentashihan mushaf Al-Qur’an dan Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal (BQMI).
“Contoh pada layanan BQMI. Tahun 2023 jumlah pengunjungnya naik 100% dari yang ditargetkan. Semula targetnya 75.000 pengunjung, ternyata hingga pertengahan Desember 2023 sudah mencapai tercapai 157.000 pengunjung. Kalau dirata-rata, setiap bulan BQMI melayani 13 ribu pengunjung. Untuk PNPB, hingga akhir Desember 2023 BQMI mencapai Rp. 788.400.000,” terang Aziz pada Selasa, (02/01/2024) dalam kegiatan khatmil Qur’an oleh pegawai LPMQ memyambut Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-78 di Jakarta Timur.
“Di bidang layanan Pentashihan, dari Januari hingga Desember LPMQ telah menerima 139 pendaftaran master mushaf Al-Qur’an untuk ditashih atau 12 mushaf setiap bulan. Surat Tanda Tashih dan Izin Edar yang dikeluarkan mencapai 288 lembar. Oplah cetak Al-Qur’an yang diterbitkan sebanyak 4.800.000 lebih. Dan perolehan PNBP dari layanan Pentashihan mencapai 477.000.000 rupiah,” lanjutnya menyampaikan data capaian layanan.
Selain kedua layanan di atas, pada tahun 2023 LPMQ juga tetap komitmen berpihak kepada penyandang disabilitas. Beberapa kegiatan unggulan untuk membantu penyediaan literasi keagamaan yang setara bagi penyandang disabilitas berhasil dituntaskan.
“Tahun ini, penyusunan Qur'an isyarat untuk teman-teman Tuli telah selesai. Mushaf Al-Qur'an Isyarat 30 juz telah dicetak dan siap diedarkan. Al-Qur'an isyarat ini juga dilengkapi dengan produk pendamping berupa Kamus Kosaisyarat,” ungkapnya.
“Untuk tunanetra, LPMQ juga telah menyelesaikan kajian dan penyusunan buku Panduan Praktis Membaca Al-Qur’an Braille dalam huruf Latin dan Braille. Ini adalah bentuk keberpihakan LPMQ pada penyandang disabilitas,” tegas Aziz.
Untuk Produk hasil kajian Al-Qur’an, LPMQ telah merampungkan kajian sekaligus menerbitkan dalam bentuk buku. Beberapa produk terbaru LPMQ yang disebutkan Aziz antara lain: Himpunan Dalil Moderasi Beragama, Panduan Praktis Membaca Al-Qur’an Braille, Kamus Kosaisyarat Nama-nama Surah, dan Tafsir Ayat Kauniyah dengan judul Air dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains.
Aziz melanjutkan, selain produk-produk kajian yang telah dicetak dalam bentuk buku seperti telah disebutkan, di tahun 2023 ada beberapa kegiatan kajian Al-Qur’an yang harus dilanjutkan di tahun 2024. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak bisa dituntaskan pada tahun 2023 mengingat materinya yang cukup berat, antara lain: pertama, Penyusunan Terjemahan Al-Qur’an Perkata; kedua, Buku Sejarah Terjemahan Al-Qur’an Kemenag; ketiga, Buku Nama-nama Surah Al-Qur’an; dan keempat, Mushaf Al-Qur’an Riwayat Wars.
“Selain melayanai pemanduan, teman-teman pengelola BQMI juga melakukan pameran di berbagai tempat dan even. Dari 6 even yang direncanakan di awal tahun, bisa direalisasikan menjadi 18 even; naik hingga tiga kali lipat. Ini juga capaiaan yang patut diapresiasi,” pungkas Aziz.
Editor: Mustopa