Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Abdul Aziz Sidqi menggelar rapat internal bersama anggota Jabatan Fungsional Pengembang Tafsir Al-Qur’an (JF PTQ) pada Selasa (21/01/2024) di kantor LPMQ Jakarta. Dalam rapat tersebut, Aziz menyampaikan arahan strategis untuk pengembangan program kerja JF PTQ di tahun 2025.
Aziz meminta JF PTQ untuk fokus mengimplementasikan Permenpan Nomor 50 Tahun 2022 tentang Jabatan Fungsional Pengembang Tafsir Al-Qur’an. Untuk itu, ia menunjuk Dr. Reflita, MA sebagai Koordinator JF PTQ. “Saya memilih koordinator bukan sebagai pengganti pejabat eselon III, tetapi agar JF PTQ ada yang memikirkan dan terus mengawal pengembangannya,” tegas Aziz, Selasa (21/01/2024) di Jakarta.
Aziz juga menekankan tiga tugas utama yang harus diselesaikan, yaitu penyusunan pedoman uji kompetensi (Ukom), standar kompetensi jabatan, dan pengembangan kompetensi JF PTQ. “Koordinator JF harus fokus mengawal dan mengoordinasikan tugas fungsi JF PTQ agar tidak terlena dengan berbagai kegiatan,” tambahnya.
Dalam rapat itu, Aziz mengingatkan bahwa semua kegiatan harus berbasis output kinerja dan meninggalkan sifat seremonial. Hal ini sesuai arahan Menteri Agama yang menuntut efektivitas penggunaan anggaran. “Pak Menteri kurang tertarik dengan kegiatan seremonial. Efektivitas kegiatan harus diutamakan,” ujar Aziz.
Aziz juga mengumumkan perubahan alokasi anggaran, yaitu mengalihkan dana penerbitan jurnal Suhuf dan Seminar Internasional Al-Qur’an untuk kegiatan Penyempurnaan Tafsir Kementerian Agama. “Penyempurnaan tafsir Kemenag adalah bagian dari internalisasi nilai-nilai keagamaan dan akan menjadi program unggulan di tahun 2025,” jelasnya.
Program lain yang disoroti Aziz adalah pengelolaan media sosial, seperti produksi video Tafsir Ilmi, video edukasi untuk Sahabat Tuli, dan konten kreatif lainnya. Selain itu, pengembangan aplikasi digital, termasuk Quran Kemenag, Font Isep Misbah, Quran in Word, Tashih Otomatis, hingga Artificial Intelligence (AI) Al-Qur’an juga menjadi prioritas. “Untuk pengembangan AI, coba jajaki kerja sama dengan Meta,” imbuh Aziz.
Aziz menegaskan bahwa program unggulan harus terus dikembangkan agar selaras dengan visi Kementerian Agama. Menurutnya, konsistensi dalam menjalankan program seperti ini akan memberikan dampak positif bagi umat.