Kunjungan Kerja Perdana di LPMQ, Kabalitbang dan Diklat Sampaikan Ini

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof. Dr. Suyitno, M.Ag, Rabu, (28/09) melakukan kunjungan kerja perdana di Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka koordinasi dan menemukan solusi terbaik untuk pengembangan lembaga dan peningkatan layanan publik.

Setelah mendengarkan paparan profil LPMQ oleh Kepala LPMQ, Dr. Muchlis M Hanafi, MA, Kaban Suyitno mengapresiasi tugas dan fungsi (TUSI) yang diemban LPMQ selama ini. Menurutnya, dengan TUSI tersebut LPMQ menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang memiliki layanan publik penting dan dapat diandalkan oleh Kementerian Agama, karena manfaat layanan dan produk yang dihasilkan bisa langsung dirasakan oleh umat dan masyarakat luas, seperti layanan Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, produk terjemahan Al-Qur’an, Al-Qur’an Braille, Al-Qur’an Isyarat untuk kaum Tuli, dan layanan Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal (BQMI).

“Layanan publik yang ada di LPMQ ini penting dan menjadi salah satu layanan andalan Kemenag, seperti layanan Pentashihan Al-Qur’an yang hasilnya dapat dimanfaatkan langsung oleh umat,” kata orang nomor satu di Balitbang dan Diklat Kemenag di kantor LPMQ, Jakarta Timur.

Di hadapan Kepala LPMQ dan jajaran pimpinan ada di lingkungan LPMQ, Kaban Suyitno mengajak agar semua yang hadir tak henti berfikir dan bekerja keras untuk pengembangan LPMQ ke depan agar menjadi lembaga yang semakin bermafaat untuk umat dan negara.

“Saya mengajak semua berfikir dan bekerja keras untuk lembaga ini. Bagaimana LPMQ ke depan adalah teman-teman di LPMQ yang lebih tahu. Akan diintegrasikan dengan lembaga lain atau tetap menjadi UPT. Bila nama lembaga ini dirasa sudah kekecilan dibandingkan TUSI yang dijalankan, silahkan saja diusulkan untuk diubah, agar lembaga layanan publik ini semakin bermanfaat untuk umat. Tidak ada sesuatu di dunia ini yang harus dipertahankan mati-matian, kecuali akidah,” ujarnya kalem yang disambut tawa peserta pertemuan.

Menanggapi persoalan revitalisasi BQMI, yang mengalami kendala klasik berupa anggaran, Kaban menawarkan jalan keluar, agar LPMQ mencoba menjajaki kemungkinan bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAZ) dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

“Saya setuju BQMI harus direvitalisasi interior dan eksteriornya, untuk mendongkrak perolehan PNBP. Saran saya, jangan menunggu anggaran dari ABN. Aturannya terlalu rigit. Coba dijajaki kerja sama dengan BAZNAZ atau BPKH. Tetapi sebelum itu, LPMQ harus mengkaji ketentuannya secara fikih dan ketentuan undang-undangnya. Bila memungkinkan, segera tindak lanjuti,” terangnya memberi solusi.

Selain itu, terkait produk-produk hasil kajian Al-Qur’an di LPMQ, Kaban menegaskan agar diupayakan memiliki distingsi yang berbeda dengan produk hasil kajian serupa yang dihasilkan oleh kampus-kampus Agama. Menurutnya, letak pembeda yang harus dimuculkan adalah produk-produk tersebut harus fungsional, aplikatif, dan lebih bermanfaat untuk umat.

Pada kesempatan itu, Kaban juga mengemukakan sebuah usulan sebuah kajian yang perlu ditindaklanjuti oleh LPMQ yaitu kajian penyeragaman metode cepat membaca kitab kuning yang cukup semarak di Indonesia.

Menjelang akhir pertemuan, tidak lupa Kaban berpesan agar LPMQ membuat jadwal kegitan dengan baik untuk mempercepat serapan anggaran. “Waktu kita hanya tersisa 2 bulan, Oktober dan November, karena Desember adalah bulan pengerjaan laporan. Tolong disusun jadwal kegiatan yang baik untuk mepercepat serapan anggaran,” pungkasnya tegas. [bp]

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved