Khidmah kepada kitabullah (Al-Qur’an) adalah pekerjaan yang memiliki derajat paling tinggi. Pernyataan ini disampaikan pakar Al-Qur’an asal Cirebon, Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad di hadapan para pentashih mushaf Al-Qur’an pada kegiatan Sidang Reguler Pentashihan ke-5 Tahun Anggaran 2022 yang diselenggarakan LPMQ di Hotel Harris Puri Mansion, Jakarta Barat, 18/5/2022.
“Apapun yang berhubungan dengan Al-Qur’an pasti memiliki kebaikan dan nilai spiritualitas,” ungkap Kyai Ahsin.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa di antara keilmuan Al-Qur’an ada aspek lafaz yang berhubungan dengan ilmu qiraat, aspek makna yang berhubungan dengan tafsir, dan aspek cara penulisan Al-Qur’an yang berhubungan dengan rasm.
Dalam aspek lafaz misalnya, menurut Kyai Ahsin, idealnya para pentashih sudah selesai memahami bab tajwid dan ilmu qirat karena LPMQ akan terus menerbitkan mushaf-mushaf qiraat. “Inilah muhimmatu musahhih Al-Qur’an (tugas penting pentashih mushaf Al-Qur’an-red),” jelasnya.
Kyai Ahsin mengumpamakan para pentashih di LPMQ seakan-akan berada pada gudang keilmuan Al-Qur’an. “Saya ingin agar kita yang berada di LPMQ idealnya bisa menguasai keilmuan-keilmuan Al-Qur’an, terutama yang bersifat rukun dan wajib,” harap Kyai Ahsin.
“Pada waktu mentashih (naskah master mushaf Al-Qur’an-red), kita seakan-akan berhadapan dengan Allah, menjaga kalamullah. Dengan niatan yang ikhlas, Insya Allah semuanya akan berkah,” pesan Kyai Ahsin. (MZA)