LPMQ Selenggarakan Sidang Penyusunan Sejarah dan Dinamika Terjemah Kementerian Agama

Selasa, 26 September 2023 – bertempat di Best Western Cawang, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) selenggarakan Sidang Penyusunan Sejarah dan Dinamika Terjemahan Al-Qur'an. Acara ini dihadiri sejumlah narasumber, Prof. Dr. Jajang A. Rohmana, Dr. Abd Muid, MA, Dr. Hamam Faizin, dan Dr. Fadli Lukman, serta dihadiri oleh anggota LPMQ, dosen, mahasiswa, dan pemerhati Al-Qur'an.

Ketua Tim Penyusunan Sejarah dan Dinamika Terjemahan Al-Qur'an, Dr. Reflita menggambarkan sejarah panjang terjemahan Al-Qur'an oleh Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia. Reflita mengungkap bahwa perjalanan tersebut dimulai pada tahun 1965, menandai langkah bersejarah dalam mendekatkan umat Islam Indonesia dengan kitab suci mereka.

Reflita juga menggarisbawahi bahwa edisi pertama dan kedua terjemahan Kemenag tidak memiliki data yang lengkap dan sempurna. Maka dari itu, skripsi, tesis, dan disertasi yang membahas terjemahan Kemenag menjadi sumber utama untuk melengkapi draft buku yang akan disusun.

Lebih lanjut, Reflita menyampaikan bahwa terjemahan Kemenag telah mengalami beberapa revisi seiring berjalannya waktu, yaitu pada tahun 1971, 1989, 2002, dan yang terbaru pada tahun 2019. Dalam upaya menjaga transparansi dan meningkatkan pemahaman tentang proses ini, tahun anggaran 2023 ini, LPMQ berencana menyusun sejarah penyusunan terjemahan Al-Qur'an dari tahun 1965 hingga revisi terakhir tahun 2023.

Abdul Aziz Sidqi, Kepala LPMQ, turut memberikan sambutan, dan menekankan bahwa terjemahan Al-Qur'an merupakan salah satu kebutuhan mendesak bagi kaum Muslim Indonesia, seiring dengan upaya untuk mendekatkan umat Islam dengan kitab suci mereka.

Penyusunan buku sejarah pernyusunan terjemahan Al-Qur'an, seperti yang disoroti oleh Abdul Aziz, memiliki tujuan utama sebagai upaya dokumentasi catatan-catatan sejarah yang sangat penting untuk dikenal oleh generasi mendatang. Buku ini akan mencatat perjuangan para ulama Al-Qur'an dan Pemerintah Republik Indonesia dalam menghadirkan Al-Qur'an di tengah-tengah masyarakat.

Selain itu, pentingnya mencantumkan nama-nama tim penyusunan terjemahan edisi sebelumnya dalam buku sejarah ini menjadi perhatian utama acara ini. Hal demikian dilakukan untuk memberikan penghargaan dan mengakui peran mereka yang telah menyusun terjemahan Al-Qur'an pertama kali.

Aziz menegaskan bahwa dalam penyusunan buku sejarah penyusunan Terjemah Al-Qur’an ini, beberapa aspek yang perlu diperhatikan meliputi deskripsi waktu, pelaku dan tokoh, metodologi, serta revisi dari satu edisi terjemahan ke edisi terjemahan berikutnya.

Buku sejarah ini diharapkan akan memberikan wawasan berharga kepada generasi muda tentang perjalanan panjang dalam penyusunan terjemahan Al-Qur'an oleh Kemenag yang telah berlangsung selama beberapa dekade. [IAP]

Editor: Mustopa

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved