Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI kembali menyelenggarakan Sidang Reguler Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, sebuah forum yang rutin digelar LPMQ untuk membahas hasil pentashihan yang sudah dilakukan oleh para pentashih bersama para pakar Al-Qur’an. Sidang Reguler Pentashihan Mushaf Al-Qur’an ke-8 dilaksanakan di Hotel Ciputra Cibubur pada 16-18 Oktober 2019.
Kepala Bidang Pentashihan LPMQ, H. Deni Hudaeny Ahmad Arifin, MA mengatakan dalam sambutan dan laporannya bahwa kegiatan sidang reguler pentashihan sejatinya dilaksanakan secara rutin pada minggu ke-4 (terakhir) setiap bulan. Namun sidang reguler ke-8 ini diselenggarakan lebih awal. “Karena banyaknya kegiatan yang harus diselenggarakan LPMQ, maka kegiatan yang lebih siap, diselenggarakan lebih dulu,” kata Deni.
Pada sidang reguler ke-8 ini, lanjut Kabid Pentashihan, naskah master mushaf yang akan dibahas bersama ulama dan pakar Al-Qur’an berjumlah 20 naskah. Rincian naskah tersebut adalah naskah baru ada 9 naskah, naskah perbaikan ada 8, dan dumi naskah ada 3 buah.
Selama tiga hari, para pentashih, ulama dan pakar Al-Qur’an membahas 20 naskah master mushaf Al-Qur’an yang diajukan oleh 15 penerbit Al-Qur’an di Indonesia. “Jenis naskah master yang dibahas di antaranya adalah mushaf Al-Qur’an saja ada 7 naskah, mushaf lengkap dengan transliterasi, terjemahan dan lainnya ada 12, dan naskah terjemahan ada satu,” jelas Kabid Pentashihan.
Dari segi tulisan, terang Deni, 19 naskah dengan khat Usman Toha dan 1 fon LPMQ Isep Misbah. Sedangkan dari segi model ayat, 19 naskah ayat pojok dan 1 naskah tidak pojok. Dari segi jumlah baris, naskah dengan 15 baris ada 19, dan baris lainnya ada 1. “Khat Usman Toha dengan model 15 baris ayat pojok masih menjadi tren penerbitan mushaf Al-Qur’an di Indonesia saat ini,” ungkap Deni.
Hadir dalam sidang reguler pentashihan ke-8 ini, para pakar dan ulama Al-Qur’an di antaranya: Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA, Dr. KH. Ahmad Fathoni, M.Ag, Dr. KH. A. Muhaimin Zen, MA, Dr. KH. Ali Nurdin, MA, Dr. H. Bunyamin Yusuf Surur, MA, Drs. H. E. Badri Yunardi, M. Pd, Drs. H. Mazmur Sya`roni, Dr. Hj. Romlah Widayati, MA, dan Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, MA. (MZA)