Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) memiliki banyak produk yang sangat dibutuhkan masyarakat luas di bidang keal-Qur’anan. Namun, masyarakat banyak yang belum mengetahui LPMQ sebagai lembaga yang memproduksi tersebut dan produk lainnya yang sangat mungkin dibutuhkan masyarakat dalam literasi keal-Qur’anan.
Tim Informasi dan Teknologi LPMQ melakukan uji guna produk Qur’an Kemenag di lingkungan Pondok Pesantren Shighor al-Islamy al-Dauly Gedongan, Pangenan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (24/11/2023) yang banyak santrinya menghafal Al-Qur’an.
Ketua Tim Informasi dan Teknologi LPMQ, Zarkasyi, dalam paparannya menjelaskan bahwa LPMQ memiliki tiga tugas dan fungsi utama, yaitu pertama pentashihan. Tugas ini mengawal kesashihan Mushaf Al-Qur’an yang beredar di Indonesia. Mushaf yang diterbitkan penerbit dan digunakan oleh para santri ini merupakan produk LPMQ berupa proses pentashihan yang ditandai dengan Tanda Tashih pada lampiran awal atau akhir pada Mushaf Al-Qur’an.
“Kedua, pengkajian. LPMQ adalah satker (Satuan Kerja) yang menyusun terjemahan dan tafsir terbitan Kementerian Agama. Sebenarnya adek-adek sudah menggunakan produk kami, tapi belum kenal kami. Terjemahan yang dipelajari adek-adek itu produk kami,” ujarnya.
Tugas ketiga adalah mengelola Bayt Al-Qur’an yang merupakan museum di bawah Kementerian Agama yang menampilkan materi Al-Qur’an dan Kebudayaan Islam di Indonesia, berada di kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Selain itu, LPMQ juga memproduksi Qur’an Kemenag versi digital, baik untuk smartphone, website, maupun komputer. Produk ini banyak dibutuhkan masyarakat untuk menambah sumber literasi keal-Qur’anan dengan perangkat mamsing-masing.
“Adek-adek nanti keluarganya atau saudaranya kalau mau instal aplikasi Qur’an (untuk smartphone), bisa instal Qur’an Kemenag. Sekarang sudah dilengkapi juga dengan Qur’an Isyarat, yaitu Qur’an untuk tunarungu wicara. Selain itu juga sudah dilengkapi dengan terjemah bahasa daerah,” pesan Zarkasyi.
Setelah dijelaskan berbagai produk LPMQ, acara dilanjutkan dengan penjelasan penggunaan aplikasi Qur’an Kemenag in Word (QKIW) yang diikuti oleh para santri. Selain itu, diperkenalkan juga pembuatan font Arab bagi beberapa santri yang sudah familiar dengan komputer dan kaligrafi yang bertujuan untuk mendorong para santri membuat font sehingga menambah koleksi font Arab dari Indonesia yang sebelumnya sudah dibuat dengan nama LPMQ Isep Misbah. (Ath)
Editor: Mustopa