Pentashih Mushaf Al-Qur’an Ikuti Bimtek Belajar Al-Qur’an Braille

Rabu, 29 Maret 2023 bertempat di Aula Syekh Nawawi Lantai 4 Gedung Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal TMII Jakarta, para pentashih mushaf Al-Qur’an Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an mengikuti bimbingan teknis belajar Al-Qur’an Braille yang disampaikan oleh Budi Santoso, S.Sos.I., seorang tunanetra pengajar Al-Qur’an Braille dari Rumah Al-Qur’an Braille Al-Ihya, Jakarta.

Menurut Budi, teknik mudah belajar huruf Braille dimulai dari mengenal posisi 6 titik, yakni titik 123 berada di kiri, dan titik 456 berada di kanan. Tahapan berikutnya adalah belajar huruf Braille Abjad Latin, tahap selanjutnya belajar huruf Braille Arab (Hijaiah).

“Sebenarnya bagi orang awas, belajar Braille itu lebih mudah, karena bisa terlihat titiknya dan tidak harus meraba, yang penting harus tau posisi titik 1 sampai 6. Setelah tau posisi titiknya, yang paling mudah belajar dimulai dari menghafal huruf Braille Abjad Latin. Misalnya huruf A titik 1, huruf B titik 1 dan 2, dan seterusnya sampai huruf J. Untuk huruf K sampai T polanya sama dengan huruf A sampai J tinggal menambahkan titik 3 yang poisinya di kiri bawah. Sedangkan huruf U sampai Z polanya sama dengan huruf A sampai E tinggal menambahkan titik 3 dan 6, kecuali huruf W harus dihafal secara terpisah,” terang pria tunanetra yang mengalami gangguan penglihatan sejak usia 8 tahun.

Setelah hafal huruf-huruf Braille Latin, lanjutnya, tahap berikutnya sangat mudah menghafal huruf Braille Arab (Hijaiah) karena pada dasarnya antara huruf Latin dan Arab sama, pembedanya hanya harakatnya. Huruf yang sama berjumlah 19, seperti Alif sama dengan A, Ba’ sama dengan B, dan seterusnya.

Budi juga memotivasi dengan memberikan semangat kepada para pentashih untuk istiqamah berkhidmah kepada Al-Qur’an dengan mengutip ayat Al-Qur’an surah Taha ayat 124-125. “Jangan sampai orang-orang yang saat hidupnya bisa melihat, nanti pada saat dibangkitkan di hari kiamat dalam kondisi buta sebagaimana ayat Al-Qur’an:

وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى ١٢٤ قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِيْٓ اَعْمٰى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيْرًا ١٢٥

Apalagi orang yang saat hidupnya sudah buta, jangan sampai nanti di hari kiamat buta lagi,” pungkas mantan ketua Yayasan Pesantren Raudatul Makfufin (Taman Tunanetra). [IZ]

Editor: Mustopa

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved